Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor Ahok "Dikepung" Buruh dan FPI

Kompas.com - 31/10/2014, 16:03 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua kelompok massa menggelar aksi unjuk rasa untuk kepentingan yang berbeda di Balaikota Jakarta, tempat Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama berkantor, Jumat (31/10/2014).

Kedua kelompok itu ialah sejumlah elemen buruh yang menggelar aksi dengan tujuan menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP) dan yang satunya lagi dari Front Pembela Islam (FPI) dan Front Umat Islam (FUI) yang menentang naiknya Ahok menjadi gubernur definitif.

Pantauan Kompas.com, buruh melakukan orasi di ruas Jalan Medan Merdeka Selatan, sisi utara Balaikota. Aksi ini diikuti sekitar ratusan orang. Massa berkumpul sejak pukul 10.00.

"Hari ini buruh ditolak oleh Ahok. Ini membuktikan kalau Ahok tidak peduli terhadap nasib warganya sendiri, terutama warga kecil," ujar salah satu orator aksi dari atas mobil bak terbuka saat hendak akan meninggalkan lokasi unjuk rasa.

Tanggal 31 Oktober 2014 merupakan hari terakhir penentuan nilai kebutuhan hidup layak (KHL) yang nantinya akan menjadi dasar bagi penentuan UMP 2015. Adapun UMP akan diumumkan pada 1 November 2014.

Sementara itu, aksi massa FPI dan FUI dilaksanakan di ruas Jalan Kebon Sirih, sisi selatan Balaikota, tepatnya di depan Gedung DPRD DKI.

Aksi ini merupakan unjuk rasa rutin yang digelar kedua ormas itu setiap hari Jumat. Demonstrasi massa FPI dan FUI digelar sejak sekitar pukul 14.00.

Hingga sekitar pukul 15.00, massa yang mayoritas mengenakan baju putih-putih masih melakukan orasi di titik tempat mereka berunjuk rasa.

Unjuk rasa massa FPI dan FUI diikuti sekitar 20-an orang. Ahok sendiri sejak pukul 14.00 meninggalkan Balaikota. Ia menyambangi Gedung Komisi Pembentasan Korupsi dalam rangka pembahasan tata niaga daging sapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com