"Korban yang meninggal dapat santunan Rp 35 juta, sementara korban yang luka-luka dirawat sampai sembuh," ujar Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DKI Jakarta Agus Suradika saat ditemui di sekitar lokasi jembatan, Senin (3/11/2014).
Ia mengatakan, santunan itu berasal dari pihak pengembang, yaitu PT Sartonia Agung. "Semua masih tanggung jawab pengembang. Jadi, santunannya itu berasal dari mereka," ucap Agus.
Sementara itu, lanjut Agus, Dinas Tenaga Kerja DKI masih memeriksa status ketenagakerjaan korban kejadian itu.
Agus mengatakan, mereka sudah datang untuk menyelesaikan soal santunan yang diberikan kepada korban. Agus menambahkan, bila korban luka-luka ingin dirawat di kampung halaman, santunan juga akan tetap diberikan. "Pokoknya dipantau terus sampai sembuh," ujar dia.
Seperti diberitakan, empat orang tewas dan lima lainnya terluka dalam peristiwa ambruknya jembatan penghubung di Kompleks TIM tersebut. Keempat korban tewas adalah Nur Ucup (38), Arden (17), Harno (40), dan Budi Utomo (25). Sementara itu, lima korban luka-luka bernama Wanto, Bayu, Imam, Harto, dan Agung.
Para korban merupakan para pekerja proyek yang kebanyakan berasal dari Semarang dan Purwodadi, Jawa Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.