Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amplop Isi "Biru" dan "Merah" Masih Disimpan Ibunda Arsyad

Kompas.com - 05/11/2014, 09:44 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -Mursidah (49), ibu dari tersangka penghina Joko Widodo, Muhammad Arsyad, mengaku masih menyimpan rapat amplop pemberian Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon dan Iriana Jokowi. Ia tak ingin membuka amplop dikarenakan belum berakhirnya kasus yang menimpa putranya itu.

"Nanti aja. Tunggu sampai tenang. Ini kan lagi usaha biar cepet selesai Arsyad-nya. Saya dikasih ya sama simpen," ujar Mursidah kepada Kompas.com di kediamannya Ciracas, Jakarta Timur, senin (3/11/2014).

Ia tidah mengetahui berapa nominal pemberian dua tokoh itu. Ia mengaku langsung menitipkan ke salah seorang kerabat kepercayaannya yang ia panggil Ibu Haji. Meski begitu, ia mengaku sudah mengintip sekilas isi dari dua amplop itu.

"Kalau dari bapak (Fadli Zon) isinya warna biru, tebel, segini deh tebelnya," ujarnya menggambarkan dengan lebar tangan.

"Kalau dari ibu (Iriana Jokowi), lebih tipis, beda dikit sama yang biru. Tapi dari ibu warna merah semua," tutur dia.

Dari penggambaran itu, diketahui amplop berisi uang dari Fadli Zon cukup banyak dengan tumpukan pecahan Rp 50.000. Sedangkan dari Iriana, 'uang saku' berisi tumpukan uang pecahan Rp 100.000.

Nantinya, bila kasus hukum yang menjerat Arsyad selesai, Mursida mengaku akan mempertimbangkan kegunaan uang dari Fadli dan Iriana. Ia berencana membuka usaha kecil-kecilan untuk menyambung kembali hidup keluarganya yang selama ini bergantung pada Arsyad atau Imen itu.

"Kalau usaha nasi capek. Dagang apa aja nanti yang penting usaha. Biar jangan disuruh orang terus, biar Arsyad juga ada kemajuan. Sudah dikasih rezeki lebih," ujar wanita empat orang anak tersebut.

Sebelumnya, Mursidah sempat mengaku uang yang diterimanya dibelikan gelang emas seberat 10 gram seharga Rp 2,5 juta. Uang yang digunakan untuk membeli emas itu berasal dari istri Presiden Joko Widodo, Iriana. Sebagian uangnya dibelikan emas guna mengantisipasi uangnya tidak habis untuk hal yang lain.

Mengenai emas yang dibelinya, dia berencana akan memberikannya kepada istri Arsyad kelak jika anaknya itu menikah. Selain menjadi "pemanis" di gelang istri Arsyad kelak, lanjut dia, perhiasan itu juga menjadi kenang-kenangan dari istri Joko Widodo. 

"Kalau anak saya menikah, perhiasan ini akan saya kasih ke istrinya. Saya juga berpesan agar gelang ini jangan dijual karena dibeli dari uangnya istri Pak Joko Widodo," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com