"Nanti aja. Tunggu sampai tenang. Ini kan lagi usaha biar cepet selesai Arsyad-nya. Saya dikasih ya sama simpen," ujar Mursidah kepada Kompas.com di kediamannya Ciracas, Jakarta Timur, senin (3/11/2014).
Ia tidah mengetahui berapa nominal pemberian dua tokoh itu. Ia mengaku langsung menitipkan ke salah seorang kerabat kepercayaannya yang ia panggil Ibu Haji. Meski begitu, ia mengaku sudah mengintip sekilas isi dari dua amplop itu.
"Kalau dari bapak (Fadli Zon) isinya warna biru, tebel, segini deh tebelnya," ujarnya menggambarkan dengan lebar tangan.
"Kalau dari ibu (Iriana Jokowi), lebih tipis, beda dikit sama yang biru. Tapi dari ibu warna merah semua," tutur dia.
Dari penggambaran itu, diketahui amplop berisi uang dari Fadli Zon cukup banyak dengan tumpukan pecahan Rp 50.000. Sedangkan dari Iriana, 'uang saku' berisi tumpukan uang pecahan Rp 100.000.
Nantinya, bila kasus hukum yang menjerat Arsyad selesai, Mursida mengaku akan mempertimbangkan kegunaan uang dari Fadli dan Iriana. Ia berencana membuka usaha kecil-kecilan untuk menyambung kembali hidup keluarganya yang selama ini bergantung pada Arsyad atau Imen itu.
"Kalau usaha nasi capek. Dagang apa aja nanti yang penting usaha. Biar jangan disuruh orang terus, biar Arsyad juga ada kemajuan. Sudah dikasih rezeki lebih," ujar wanita empat orang anak tersebut.
Sebelumnya, Mursidah sempat mengaku uang yang diterimanya dibelikan gelang emas seberat 10 gram seharga Rp 2,5 juta. Uang yang digunakan untuk membeli emas itu berasal dari istri Presiden Joko Widodo, Iriana. Sebagian uangnya dibelikan emas guna mengantisipasi uangnya tidak habis untuk hal yang lain.
Mengenai emas yang dibelinya, dia berencana akan memberikannya kepada istri Arsyad kelak jika anaknya itu menikah. Selain menjadi "pemanis" di gelang istri Arsyad kelak, lanjut dia, perhiasan itu juga menjadi kenang-kenangan dari istri Joko Widodo.
"Kalau anak saya menikah, perhiasan ini akan saya kasih ke istrinya. Saya juga berpesan agar gelang ini jangan dijual karena dibeli dari uangnya istri Pak Joko Widodo," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.