"Banyak warga yang datang ke sini (puskesmas) hanya untuk minta rujukan, makanya rumah sakit pasiennya jadi membeludak," kata Humas Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk Marzunanta kepada Kompas.com, Kamis (6/11/2014). [Baca: Puskesmas Belum Dapat Arahan soal KIS]
Marzunanta menjelaskan bahwa peserta program jaminan sosial, seperti BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) ataupun KIS (Kartu Indonesia Sehat) yang baru saja diluncurkan, diarahkan datang terlebih dahulu ke puskesmas dan berobat di sana.
Namun, kenyataannya, warga datang ke puskesmas hanya untuk meminta rujukan. Padahal, warga tersebut tidak menderita sakit serius sehingga mengharuskan dia dirujuk ke rumah sakit. Dia menyayangkan warga yang hanya minta rujukan dan tidak meminta pengobatan di puskesmas.
Maka dari itu, diharapkan masyarakat bisa lebih menggunakan jasa puskesmas, terutama untuk pengobatan yang masuk dalam kategori umum, termasuk bersalin.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo telah meluncurkan KIS di Kantor Pos Besar, Jakarta Pusat, 3 November 2014 lalu, bersamaan dengan peluncuran Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Program tersebut untuk mengantisipasi rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. "Untuk menjaga daya beli masyarakat dan yang jelas untuk memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan," kata Jokowi.
Program KIS akan menggunakan anggaran dana BPJS Kesehatan. Yang membedakan antara KIS dan layanan BPJS adalah KIS bisa dipakai di mana saja, sedangkan BPJS hanya bisa digunakan di wilayah tempat kartu diterbitkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.