Ketua RT 04 RW 05, Kapuk Muara, Ahmad Rosidi (47) mengatakan, wilayahnya kerap kebanjiran karena air dari pemukiman tidak memiliki saluran pembuangan. Tak hanya itu, wilayah lain yakni di RT 05 juga kerap banjir.
Ahmad meminta agar ada saluran penghubung dari wilayahnya yang dibuat ke waduk di rumah pompa Kapuk II. "Saya sudah usulkan untuk buatkan saluran. Karena hampir tidak ada saluran yang menuju ke waduk. Jadi waduk tidak ada manfaat untuk warga sekitar," kata Ahmad, saat ditemui di Rumah Pompa Kapuk II, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (11/11/2014).
Dia menuturkan, tinggi air saat banjir di wilayahnya bisa mencapai 120 cm, bahkan lebih. Menurutnya, dengan membangun saluran ke waduk di Rumah Pompa Kapuk II, banjir dapat diatasi.
"Kalau ada saluran, air dari wilayah saya bisa disedot sama pompa, lalu dibuang kembali ke Kali Angke. Tapi pompa ini hanya untuk perumahan mewah di sana saja," ujar Ahmad, menyebut sebuah pemikiman mewah.
Banjir menurutnya, kerap membuat sekitar 124 keluarga di wilayahnya menderita. Selain itu, ada kurang dari 100 keluarga di RT 05, yang juga kerap kebanjiran.
Terkait hal ini, Kepala Seksi Sarana Prasarana dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Suku Dinas PU Tata Air Jakarta Utara Kuryatna Atmadja, berjanji akan membawa usul warga ini untuk dirapatkan.
"Nanti akan direalisasikan usulan Pak RT. Kita akan bawa ke Sudin. Yang penting, lahan sudah ada. Minimal tahun depan kita bisa realisasikan," ujar Kuryatna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.