Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Gagalkan Jokowi Lantik Ahok, Pimpinan DPRD DKI Temui Komisi II DPR

Kompas.com - 19/11/2014, 12:14 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pimpinan DPRD DKI menemui Komisi II DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (19/11/2014) pukul 11.00 WIB. Mereka ingin mencari cara agar pelantikan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta definitif ditunda.

"Kedatangan kami dari pimpinan DPRD dan beberapa fraksi adalah berkonsultasi dalam rangka minta pendapat terkait dengan kekisruhan DPRD terkait pelantikan Ahok sebagai Gubernur. Kami ingin mengkonsultasikan bagaimana cara memohon kepada Presiden untuk menunda pelantikan itu," kata Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Tri Wisaksana sebelum pertemuan.

Ahok akan dilantik langsung oleh Presiden Joko Widodo, pukul 14.00 WIB nanti, di Istana Negara, Jakarta. Presiden sudah menerbitkan keputusan presiden perihal pengangkatan Ahok sebagai Gubernur DKI. (baca: Ahok Ketiban Pulung Jadi Gubernur Pertama yang Dilantik Presiden di Istana)

Hadir dalam pertemuan itu pimpinan dan anggota fraksi DPRD DKI yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih, yakni Gerindra, Golkar, Demokrat, PPP dan PKS.

Menurut Tri, Presiden Jokowi melakukan tindakan ilegal jika melantik Ahok dengan alasan tidak sesuai konstiusi. Pasalnya, sidang paripurna pengumuman Ahok sebagai Gubernur tidak dihadiri oleh mayoritas fraksi dan pimpinan yang ada.

Menurut dia, harusnya seluruh pihak menunggu putusan Mahkamah Agung untuk mengambil sikap lebih lanjut. (baca: 21 Pejabat DKI Hadiri Pelantikan Ahok di Istana Negara)

"Mudah-mudahan bisa didengar Presiden dengan adanya permintaan penundaan ini. Dulu kan beliau juga pernah menunda pelantikan Menteri di pelabuhan sana," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com