Bunda Padang (64), salah satu warga RT 11 RW 07 Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur, ini mengatakan, warga baru diberi tahu ketika permukaan Ciliwung mulai naik.
"Saya belum dikabarin. Pukul 03.00, ketua RT rupanya sudah gedor-gedor pintu. Katanya, air sudah melampaui Jalan Kalibata," ujar Bunda kepada Kompas.com di Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur, Kamis siang.
Bunda melanjutkan, permukaan air Ciliwung naik ketika dia tengah tertidur nyenyak. Perempuan yang juga berdagang di dalam permukiman tersebut segera mengungsikan barang dagangannya.
"Semua ditaruh di tempat yang lebih tinggi, genting rumah tetangga. Kalau banjir waktu dulu, barang dagangan kena semua," ujar Bunda.
Anton (34), warga lain dari RT 11 RW 07 Cililitan mengatakan, ketinggian air 1,5 meter hingga 2 meter. Warga yang telanjur bertahan di lantai dua rumah, kata dia, terjebak di dalam sana.
"Enggk bisa keluar. Enggak ada perahu. Ini banjir kiriman, jadi datangnya mendadak," ujar Anton.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.