Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tiga Cara Jaga Etika dan Perilaku di Dunia Maya

Kompas.com - 22/11/2014, 14:45 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Banyaknya kasus hukum yang menjerat para pengguna media sosial menjadi sorotan masyarakat belakangan ini. Kasus terbaru, adalah yang menjerat Muhammad Arsyad, pemuda yang ditahan kepolisian karena perbuatannya menghina Presiden Joko Widodo melalui media sosial Facebook.

Berdasarkan hal itulah, Wakil Redaktur Pelaksana Kompas.com Heru Margianto memberikan tiga pemahaman bagaimana berperilaku yang baik di dunia maya. Ini perlu dilakukan agar tidak "terpeleset" ke dalam jeratan undang-undang ITE.

"Ada tiga netiket (etika berinternet) di dunia maya," ujar Heru, pada sesi "Blogshop Netiket dan Cyber Law" dalam acara Kompasianival 2014, di Sasana Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Jumat (22/11/2014).

Heru mengatakan, hal pertama yang harus disadari bahwa dunia nyata dan dunia maya merupakan hal yang sama. Sehingga, apa yang tidak boleh dilakukan di dunia nyata, jangan pula dilakukan di dunia maya.

Kedua, kata Heru, bahwa apapun yang dilakukan di dunia maya, akan berhubungan dengan manusia. Oleh karena itu, para pengguna dunia maya harus bersikap sebagaimana berinteraksi dengan manusia. "Berbuatlah sebagaimana kamu ingin orang lain perbuat padamu," ucap Heru.

Hal terakhir yang harus dipahami, lanjut Heru, para pengguna dunia maya harus menyadari bahwa apa yang ditulis di dunia maya, sesungguhnya menggambarkan tentang si penulis tersebut. Oleh karena itu, Heru menyarankan agar berpikir terlebih dahulu sebelum menulis sesuatu di dunia maya. "Jadi apapun yg anda ingin tulis di media sosial, harus dipikir ulang," kata Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com