Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegawai Pemkot Bogor Mulai Gunakan Angkot dan Sepeda

Kompas.com - 24/11/2014, 11:41 WIB
BOGOR, KOMPAS.com — Sejumlah pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (24/11/2014) pagi, mulai menggunakan alat transportasi angkot dan sepeda untuk berangkat kerja.

Aktvitas ini dilakukan oleh pegawai sebagai tindak lanjut dari imbauan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto agar semua birokrat di lingkungan Pemerintah Kota Bogor menggunakan transportasi angkutan umum atau sepeda. [Baca: Wali Kota Bogor Imbau PNS Naik Angkot atau Sepeda Tiap Senin]

Pantauan Antara di Balaikota Bogor, pukul 07.00 WIB, sejumlah pegawai mulai berdatangan. Ada yang berjalan kaki, menggunakan sepeda, dan ada yang turun dari angkot.

Beberapa juga ada yang naik kendaraan operasional sepeda motor dengan pelat merah dan ada yang diantar pakai kendaraan pribadi.

Imbauan Wali Kota direspons positif oleh sejumlah pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Bogor, tetapi ada beberapa yang kebingungan untuk kegiatan rapat yang berlokasi di luar Balaikota.

Menurut Delima, pegawai Bappeda Kota Bogor, ia tidak mengalami kesulitan untuk berangkat kerja menggunakan angkot. Biasanya, ia menggunakan mobil pribadi setiap harinya.

"Paling yang diatur jam keberangkatan, biasanya pukul 06.30 WIB sudah berangkat, tapi karena naik angkot harus lebih awal berangkat, yakni pukul 06.15 WIB," ujar Delima.

Untuk mencapai Balaikota, Delima harus menggunakan tiga kali angkot dari arah Yasmin. Total pengeluaran untuk biaya angkot, ia harus membayar Rp 20.000, untuk pulang pergi.

Isna, pegawai dari Kominfo Kota Bogor, juga memilih naik angkot menuju Balaikota.

"Justru naik angkot lebih cepat dan nyaman. Saya lebih banyak naik angkot ketimbang motor kalau berangkat kerja," kata Isna.

Berbeda dengan Kasubag Perundang-undangan Sekretariat Daerah Kota Bogor, Elyis Sontikarsyah. Ia memilih naik sepeda dari rumahnya di kawasan Ciomas.

Menurut Elyis, dengan bersepeda, dia bisa menghemat waktu lima menit lebih cepat untuk mencapai kantor.

"Biasanya naik mobil, sering kena macet di Jembatan Merah. Kalau naik sepeda jadi lebih cepat lima menit dari biasanya karena jarak antara kantor dan rumah cuma 20 menit," kata Elyis.

Dengan dimulainya gerakan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, suasana di Balaikota menjadi lebih tertib. Tidak ada parkir kendaraan yang memadati pelataran parkir Balaikota.

Selain Pegawai Pemkot, Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman juga memilih naik angkutan umum dari rumah pribadinya di wilayah Bantar Jati.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya memilih naik sepeda dari rumah dinas bersama dengan Sekretaris Daerah Ade Syarip Hidayat dan beberapa pejabat lainnya.

Pertama menggunakan sepeda, dan angkutan publik, Wali Kota dan Wakil Wali Kota serta Sekda terlambat masuk kantor. Ketiganya sampai setelah apel pagi selesai dilakukan oleh pegawai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com