Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Komitmen Pemprov DKI Benahi Angkutan Massal Perkotaan

Kompas.com - 26/11/2014, 16:03 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk mendorong pembangunan angkutan massal. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, salah satu langkah yang diambil DKI adalah memberikan subsidi untuk angkutan umum yang mau beralih menggunakan bahan bakar gas.

Ahok mengatakan, saat ini banyak angkutan umum yang bobrok lantaran pengelola tidak bisa mengganti dengan bus yang bagus. Oleh karena itu, Pemprov DKI memberikan alternatif solusi berupa pemberian insentif jika bus yang dibeli adalah berbahan bakar gas.

"Kalau mau ikut (mendapat insentif), beli bus yang baru harus pakai gas," kata Ahok, Rabu (25/11/2014). Ahok mengatakan, cukup mudah untuk memaksa angkutan umum beralih menggunakan gas. "Gampang, jangan ada subsidi minyak," kata dia.

Begitu tidak ada BBM bersubsidi, Ahok melanjutkan, angkutan umum akan beralih ke gas. "Kalau kamu enggak pindah ke gas, kamu akan 'hilang' sendiri," lanjut Ahok.

Ahok yakin, pengusaha angkutan umum juga bakal berbondong-bondong beralih ke gas. Sebab, ke depan, Pemprov DKI Jakarta juga akan mendatangkan ribuan bus transjakarta baru dengan gaji sopir dua kali upah minimum.

"Sopir Anda juga saya bajak karena bus-bus kami datang ribuan, baru-baru, dua kali UMP. Anda tinggal pilih. Mau ikut di bawah kami sejahtera atau mati sendiri, secara alami," kata Ahok.

Ketersediaan SPBG

Ahok menyadari, banyaknya sopir bajaj dan angkot yang enggan beralih ke gas lantaran ketersediaan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) yang masih minim.

"Ternyata mereka ngisi ke SPBG-nya jauh. Transpornya habis. Makanya, kita cari cara, taruh saja taman. Taruh unit yang mobile di taman. Jadi, saya tidak bangun stasiun gas kan?” kata dia.

Namun, Ahok tidak menjelaskan berapa taman yang akan disediakan mobile refueling unit itu.

Sebelumnya, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) merancang penyelesaian proyek-proyek strategis infrastruktur transportasi, salah satunya dengan pengembangan angkutan massal perkotaan.

"Pembangunan angkutan massal perkotaan di mana saja akan dibangun. Di Jakarta, ada MRT, monorel di Surabaya dan Bandung. Ada kereta api perkotaan di sembilan kota," ujar Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Dedy S Priatna. [Baca: Ini Rencana Pengembangan Angkutan Massal Pekotaan 5 Tahun ke Depan]

Berdasarkan data Bappenas, pembangunan angkutan massal cepat berbasis rel yang akan dilakukan antara lain MRT Jakarta (utara-selatan dan barat-timur), monorel dan trem Surabaya, serta monorel Bandung.

Selain itu, kereta api perkotaan juga akan dikembangkan di sembilan kota metropolitan, yaitu di Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Makassar.

Sementara itu, bus rapid transit (BRT) akan dikembangkan di 29 kota besar, di antaranya di Jakarta, Pekanbaru, Batam, Padang, Bogor, Solo, Pontianak, Samarinda, Balikpapan, Gorontalo, dan Ambon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com