Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Pengurangan Jam Kerja Karyawan Perempuan, Ini Kata Polwan

Kompas.com - 01/12/2014, 10:45 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Munculnya wacana mengenai pengurangan jam kerja bagi karyawan perempuan di Indonesia menimbulkan berbagai reaksi, termasuk dari para polwan.

Kepala Urusan Pembinaan dan Operasional (Kaur Binop) Satlantas Polresta Bekasi Kota Iptu Indira mengaku senang dengan adanya wacana itu.

Namun, sebagai polisi, Indira memahami bahwa pekerjaan dan tugas yang ia emban memiliki karakteristik yang berbeda dengan pekerjaan yang digeluti perempuan lain.

"Kita harus siap menjalankan tugas dengan kondisi waktu yang tidak sesuai dengan jamnya," ujar Indira kepada Kompas.com, Senin (1/12/2014). Indira mengatakan, sebagai polisi, ia telah menandatangani kontrak kerja yang mengatur jelas mengenai jam kerja.

Dia mengatakan, ketika pimpinan kepolisian, dalam hal ini Kepala Kepolisian RI, sudah memerintahkan dan dikuatkan dengan adanya undang-undang, Indira akan patuh. Indira mengatakan, apa pun bentuk kebijakannya harus dijalani sesuai aturan.

Indira bercerita, di kepolisian, staf wanita yang biasanya diisi oleh PNS biasanya masuk kerja tiap pukul 08.00 WIB. Pukul 16.00 WIB, jam kerja mereka habis. Itu juga berlaku bagi staf laki-laki maupun polisi wanita yang tidak berada di bagian khusus.

"Tapi, ini tidak berlaku bagi polwan yang punya tugas khusus, contoh polwan lalu lintas, polwan reskrim, polwan intel, dan polwan lain yang bertugas di BKPM," ujar Indira.

Menurut Indira, jika pemerintah memang ingin mengeluarkan peraturan ini, pimpinan Polri juga pasti akan mendukung dan mempertimbangkan. Bisa saja, akan ada kebijakan baru bagi polwan-polwan Indonesia. Tetapi, apa pun kebijakan yang dikeluarkan sang pimpinan, Indira akan tetap menjalankannya.

"Karena sejak awal kami sadar, kami punya kekhasan tugas yang memang harus diemban dengan ikhlas," ujar Indira.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla berpendapat jam kerja pegawai perempuan harus dikurangi selama dua jam. Pengurangan jam kerja itu diperlukan agar perempuan bisa punya waktu lebih untuk mendidik anak.

"Wanita yang aktif sebagai pegawai negeri atau swasta itu porsinya dikurangi karena intinya wanita itu punya kewajiban untuk menyiapkan anak bangsa ke depan. Untuk waktu, beliau (Wapres) (ingin) mengurangi dua jam dalam sehari untuk berkantor," kata Ketua Persatuan Umat Islam (PUI) Nurhasan Zaidi di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (25/11/2014), setelah bertemu dengan Wapres Jusuf Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com