"Penertiban akan terus dilakukan untuk bangunan liar di bantaran (sungai), pinggir rel, dan tempat terlarang lainnya," ujar Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah saat ditemui di Balaikota, Senin (1/12/2014).
Menurut Saepullah, Pemerintah Provinsi DKI mengalokasikan banyak dana untuk program penertiban bangunan liar itu. Dia berjanji pelaksanaan program tersebut akan dilakukan selektif, dengan menghapus kegiatan yang tak perlu untuk menghemat anggaran. Dana yang terhemat, sebut dia, akan dipakai untuk membangun rumah susun.
"Pembuatan rusun itu prioritas utama sehingga anggarannya akan besar," ujar Saefullah. Targetnya, sebut dia, ada 50.000 unit rumah susun yang akan dibangun pada 2015. Menurut Saefullah, ada delapan lahan yang sudah dibebaskan untuk lokasi pembangunan rusun ini.
Saefullah menambahkan, selain dari anggaran pendapatan dan belanja (APBD) DKI, dana pembangunan rusun pun terbuka kemungkinan berasal dari swasta. "Ini karena swasta juga punya kewajiban (membangun fasilitas perumahan sederhana) di Surat Izin Penunjukkan Penggunaan Tanah," sebut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.