Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan PKL Monas Kocar-kacir

Kompas.com - 03/12/2014, 16:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan pedagang kaki lima (PKL) yang berdagang di kawasan Monumen Nasional (Monas) kocar-kacir saat 80 anggota Satpol PP bersama Garnisun melakukan penertiban mendadak, Rabu (3/12/2014). Sebagian pedagang lari menghindari kejaran petugas.

Barang-barang PKL berupa payung tenda, motor elektrik, sepeda, dan beberapa kotak lapak berdagang diangkut petugas ke dalam tiga truk operasional Satpol PP dan dibawa ke gudang Satpol PP di Cakung.

Pantauan beritajakarta.com, ratusan pedagang terlihat berlarian keluar dari kawasan Monas melalui pintu timur atau Stasiun Gambir. Umumnya, pedagang yang bisa lolos adalah pedagang kacamata, sedangkan pedagang yang menggunakan motor elektrik dan sepeda tidak bisa melarikan diri, dan langsung dinaikkan petugas ke dalam truk. Petugas juga terlihat memantau titik di mana pedagang biasa menyembunyikan barang dagangan.

"Padahal jelas tidak boleh berdagang di kawasan Monas. Sanksi denda dan kurungan bisa dikenakan bagi PKL yang membandel," ujar Maruli Sijabat, Kepala Seksi Operasional Satpol PP Jakarta Pusat, Rabu.

Menurut dia, walau kerap ditertibkan, PKL masih saja tetap nekat berdagang di tempat tersebut sehingga pihaknya akan terus melakukan razia mendadak untuk memberi efek jera bagi PKL.

"Tempat ini harus aman dari PKL sehingga pengunjung juga merasa aman dan nyaman, sanksi tegas harus terus diberikan," ungkapnya.

Penertiban tersebut sempat menarik perhatian masyarakat yang berada tak jauh dari lokasi. Banyak yang mengira terjadi keributan karena banyak orang berlarian.

"Kita kirain tadi ada tawuran, soalnya banyak yang lari sambil teriak-teriak. Baguslah ditertibkan, mereka mengganggu juga, apalagi di dalam nawarin jualan agak maksa," ujar Agustino Aziz (33), salah seorang pengunjung asal Meruya, Jakarta Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com