Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Difabel Kesulitan Akses

Kompas.com - 05/12/2014, 14:15 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Penyandang disabilitas meminta pemerintah membolehkan kendaraan khusus yang mereka gunakan melintas di area pembatasan sepeda motor di Jalan Thamrin-Medan Merdeka Barat, Jakarta. Di jalan protokol itu pun belum ada fasilitas angkutan umum dan tempat parkir yang ramah bagi kaum difabel.

Bagus Supriyanto, anggota Dewan Transportasi Kota DKI Jakarta (DTKJ), Kamis (4/12), berpendapat, infrastruktur jalan, seperti trotoar, halte, dan jembatan penyeberangan, serta angkutan umum belum mengakomodasi penyandang disabilitas. Pembatasan sepeda motor akan semakin menghambat mobilitas mereka, terutama di ruas tersebut.

”Kini, sebagian penyandang disabilitas sulit bepergian karena jalan dan angkutan umum belum aman,” kata Bagus.

Ketua Persatuan Tunarungu Indonesia Eka Setiawan mengatakan, pihaknya berharap pemerintah membolehkan kendaraan khusus melintas dan menyediakan fasilitas parkir sesuai kendaraan yang mereka pakai.

Harapan senada diungkapkan Christianto K Chandra, Sekretaris Difable Motorcycle Community wilayah Jabodetabek. Menurut dia, pemerintah harus mengecualikan sepeda motor modifikasi yang digunakan penyandang tunadaksa.

Formula pengecualian aturan bagi sepeda motor modifikasi ini belum ditemukan. Namun, bisa saja sepeda motor ini ditempeli stiker khusus dari Pemprov DKI.

Saat ini, ada 70 penyandang tunadaksa di Jabodetabek yang sehari-hari menggunakan sepeda motor roda tiga modifikasi khusus. Sebagian dari penyandang tunadaksa ini bekerja di kawasan Medan Merdeka Barat dan MH Thamrin.
Terancam tutup

Sunaryo, petugas parkir di area parkir sebelah EX Plaza, mengatakan, apabila kebijakan pembatasan diberlakukan, sepeda motor tidak bisa mengakses area parkir di tempat kerjanya ini. Sebab, satu-satunya pintu keluar-masuk area parkir hanya melalui Jalan MH Thamrin.

”Sampai saat ini belum ada kebijakan dari perusahaan tempat kerja saya. Enggak tahu, nanti jadinya bagaimana. Namun, kalau ada kebijakan itu, sepeda motor enggak bisa parkir di tempat ini lagi karena pintu ke area parkir ini hanya satu, yaitu ke Jalan MH Thamrin,” katanya.

Sunaryo menambahkan, alternatif tempat parkir sepeda motor di sekitar kawasan ini hanya di seputar Plaza Indonesia dan Grand Indonesia. Itu pun berupa parkir pinggir jalan yang saban hari sudah penuh.

Toni, salah satu pengendara sepeda motor, mengatakan, mencari area parkir di sekitar Jalan Medan Merdeka Barat dan Jalan MH Thamrin tidak mudah. ”Kebanyakan parkir di pinggir jalan yang keamanannya enggak jelas,” kata kurir perusahaan jasa pengiriman swasta itu.

Menurut dia, keamanan parkir adalah hal penting untuk kurir saat meninggalkan sepeda motor berikut barang-barang yang harus diantarkan.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar menyampaikan, pemerintah akan menyediakan tambahan lima bus tingkat gratis sehingga total ada 10 bus untuk melayani pengendara sepeda motor yang tidak bisa melintas. Selain itu, akan ada 20 bus sekolah sebagai armada tambahan.

Namun, tak ada fasilitas parkir gratis yang disediakan Pemprov. Hanya ada 12 gedung yang menyediakan ruang untuk parkir. Itu pun pengendara masih harus membayar biaya parkir per jam (Kompas, 3/12). (ART/MKN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com