Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Monas: Ahok Itu Paling Kejam Sedunia

Kompas.com - 09/12/2014, 15:57 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Arini (29) dan beberapa pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di area Monumen Nasional (Monas) hanya bisa termangu di depan Pintu Timur Monas, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2014). Kini mereka tak dapat lagi masuk ke area tersebut untuk menggelar lapak.

"Biasanya hari Senin doang enggak boleh masuk, sekarang ternyata juga enggak boleh. Kami cuma mau dagang, Mbak. Enggak bikin rusuh, enggak bikin kotor," ujar pedagang kopi ini saat ditemui di luar Pintu Timur Monas, Selasa (9/12/2014).

"Ahok (Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama) itu paling kejam sedunia!" kata Juminten (30), teman Arini, sambil sambil menggendong anaknya yang masih kecil.

Wanita asal Jawa Tengah ini mengeluhkan kebijakan Ahok yang melarang PKL untuk masuk ke area Monas. Sebab, kata dia, PKL juga dibutuhkan keberadaannya di area Monas. [Baca: "Monas Kami Tutup Total biar Mereka Enggak Bisa Masuk!"]

"Memangnya kenapa sih PKL enggak boleh dagang di dalam? Orang-orang yang olahraga itu kan juga butuh minum? Bisa mati mereka kalau enggak minum," ujar Juminten lagi.

Ketika Pintu Timur Monas itu dikunci, para PKL terpaksa berjualan di luar Monas. Kepada Kompas.com pun mereka mengaku dagangannya tidak terlalu laku. [Baca: Ahok Kesal Pedagang Jual Kios di Monas Rp 200 Juta]

"Kalau di sini siapa orang yang mau lewat? Kalau di dalam kan banyak," kata Arini. Pedagang-pedagang itu mengaku sebenarnya bisa saja masuk lewat pintu IRTI. Namun, bila di sana digelar razia, mereka pasti terjaring dengan mudah.

Sebelumnya diberitakan, Pintu Timur Monas ditutup total mulai Selasa (9/12/2014) untuk mencegah PKL masuk ke dalam area tersebut. Kunci yang biasa dipegang oleh petugas sekuriti yang berjaga kini dipegang langsung oleh pihak pengelola.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com