Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaikan Puluhan Pintu Air Mendesak

Kompas.com - 19/01/2015, 14:50 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Perbaikan puluhan pintu air berskala kecil di Jakarta Utara mendesak dilakukan. Pasalnya, selama bertahun-tahun pintu-pintu air itu rusak karena tidak pernah dirawat. Sebagian pintu air itu sama sekali tak bisa digunakan sehingga berdampak pada penanganan banjir yang tiap tahun makin parah.

Salah satu pintu air rusak terdapat di RT 012/RW 015, Kelurahan Tanjung Priok, Tanjung Priok, di dekat Pintu Air Sunter Utara. Pintu air yang mengarah ke pemukiman warga ini tidak dapat difungsikan lagi sehingga saluran air ditutup dengan karung.

Menurut Dedi Rosidi (48), Koordinator Operator Pintu Air Sunter Utara, Minggu (18/1), pintu air tersebut bertahun-tahun tidak difungsikan. Akibatnya, apabila air dari permukiman warga melimpah, air tak dapat dialirkan ke kali yang tembus ke laut.

”Jadi salurannya ditutup karung biar kalau air dari kali tinggi, atau air laut pasang, tidak masuk ke perumahan,” kata Dedi, yang telah bertugas sejak 15 tahun lalu ini.

Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Utara Kasna mengatakan, puluhan pintu air di wilayah Jakarta Utara memang berada dalam kondisi yang keropos, bocor, dan rusak. Selain karena kurang perawatan, kondisi ini juga disebabkan pengaruh air laut yang mempercepat korosi.

”Kami mengusulkan adanya perbaikan 30 pintu air tahun ini, yang ukurannya kecil-kecil. Diharapkan penanganan banjir akan lebih maksimal dengan berkurangnya genangan,” katanya.

Normalisasi kali

Sementara itu, penertiban bangunan liar di Kali Sekretaris, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, belum tuntas. Hingga kemarin, masih ada sekitar 55 bangunan di bantaran kali yang belum dibongkar.

Pemprov DKI Jakarta mensterilkan bangunan yang berdiri 7 meter dari bantaran kali. Lahan tersebut akan digunakan untuk pembangunan jalan inspeksi dan jalur hijau.

Adapun panjang jalan yang ditertibkan sekitar 500 meter. Hal tersebut bertujuan agar alat berat lebih mudah masuk saat normalisasi kali.

Camat Kebon Jeruk Agus Triono mengatakan, 220 rumah sudah ditertibkan akhir tahun lalu. Pemilik rumah yang memiliki kartu tanda penduduk dan kartu keluarga DKI Jakarta mendapatkan jatah unit di rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat.

Meskipun demikian, beberapa warga terdampak memilih mengontrak atau menumpang di rumah keluarga karena merasa kehidupan sosialnya sudah terbangun di lingkungan itu.

”Banyak warga di sini menolak jatah rusunawa karena tak mau repot mengurus pindah sekolah anak, pekerjaan, dan sudah merasa nyaman dengan lingkungan di sini,” ujar Togar (57), warga setempat. (JAL/DEA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com