Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Kebutuhan Pokok Justru Naik

Kompas.com - 20/01/2015, 14:56 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Penurunan harga bahan bakar minyak tidak otomatis membuat tarif angkutan umum dan harga bahan kebutuhan pokok turun. Di Jakarta, harga sejumlah bahan kebutuhan pokok justru naik.

Di Pasar Blok A, Jakarta Selatan, misalnya, harga bahan kebutuhan pokok, seperti beras, minyak goreng, dan gula, naik. Harga beras jenis Ramos naik dari Rp 7.500 menjadi Rp 8.500 per kilogram (kg). Harga minyak goreng juga naik dari Rp 23.800 menjadi Rp 24.200 per liter.

Selain itu, harga gula pasir dari Rp 9.700 per kg naik menjadi Rp 10.000 per kg. Harga mi instan pun naik dari Rp 67.000 menjadi Rp 68.000 per dus.

Pedagang bahan pokok Erni Johan (42) mengatakan, selain harganya naik, sejumlah bahan kebutuhan pokok juga langka. ”Sejak minggu lalu, saya sudah memesan mi instan dan minyak goreng sebanyak tiga kali, tetapi sampai sekarang barangnya belum datang,” kata perempuan yang tinggal di Tangerang itu. Menurut dia, biasanya kelangkaan akan diikuti peningkatan harga kebutuhan pokok.

Undi Aris Pramono (45), salah satu pembeli mengeluhkan harga bahan pokok yang meningkat. ”Aneh, harga BBM turun, tetapi harga bahan pokok malah naik. Mau belanja jadi serba susah,” katanya.

Harga sayur turun

Berbeda dengan bahan pokok, harga sayur-sayuran justru turun. Namun, menurut pedagang, penurunan harga sayur ini belum tentu disebabkan penurunan harga BBM.

Di Pasar Blok A, harga cabai merah keriting turun dari Rp 80.000 menjadi Rp 50.000 per kg. Harga cabai merah besar dari Rp 115.000 menjadi Rp 40.000 per kg. Adapun harga cabai rawit merah turun dari Rp 100.000 menjadi Rp 60.000 per kg.

Pedagang sayuran Sinarsih (48) mengatakan, penurunan harga ini terjadi sejak beberapa hari lalu. Penurunan harga, menurut dia, kemungkinan disebabkan keberhasilan musim panen. Meski demikian, kata Sinarsih, penurunan harga sayuran tak membuat jumlah pembeli bertambah.

Sementara pantauan di Pasar Baru, Kota Bekasi, menunjukkan, harga bahan kebutuhan pokok dan sayuran masih tetap tinggi meski harga BBM turun.

Harga telur ayam Rp 23.000 per kg, harga ayam potong Rp 33.000 per kg, bawang merah Rp 18.000 per kg, bawang putih Rp 13.000 per kg, dan cabai rawit merah Rp 70.000 per kg.

Menurut Emi (52), penjual ayam potong, turunnya harga BBM tidak lantas membuat harga ayam potong turun. ”Soalnya harga pakan ternak sekarang masih tinggi, jadi harga ayam potong tetap segitu,” ucap Emi.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku telah menginstruksikan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi serta Dinas Perekonomian Rakyat Kota Bekasi untuk melakukan operasi pasar dengan mengecek harga kebutuhan pokok di 10 pasar tradisional. ”Setelah itu akan ada evaluasi langkah apa yang akan dilakukan,” kata Rahmat.

Situasi yang sama terpantau di Kota Tangerang. Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, harga BBM hanya lah satu dari sekian banyak faktor yang mengakibatkan kenaikan harga kebutuhan pokok. Arief mengaku telah memerintahkan setiap kelurahan untuk memantau agar jangan sampai terjadi penimbunan barang kebutuhan pokok. (DNA/PIN/BRO/ILO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com