Padahal, data dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI) menunjukkan, pertumbuhan kasus kanker baru setiap tahunnya bisa mencapai 10.000 kasus, dengan 7.000 kasus di antaranya masuk stadium lanjut yang sudah tidak dapat disembuhkan.
Atas dasar itulah, Ketua YKI DKI Jakarta, yang juga istri Gubernur DKI Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama, Veronica Tan, menilai sudah saatnya Pemprov DKI Jakarta memiliki RSUD khusus melayani warga Jakarta yang terkena penyakit kanker. [Baca: Jakarta Kekurangan Tenaga Medis untuk Penderita Kanker Stadium Lanjut]
Menurut Veronica, selain untuk membantu penderita kanker, keberadaan RSUD khusus kanker juga dapat mengurangi beban pelayanan di empat rumah sakit yang ada saat ini.
Sebagai informasi, saat ini di Jakarta ada empat rumah sakit yang melayani perawatan penderita kanker, tiga rumah sakit dimiliki oleh pemerintah pusat, masing-masing RSUP Fatmawati, RS Cipto Mangunkusumo, dan RS Persahabatan. Sementara itu, satu rumah sakit berstatus swasta, yakni RS Kanker Dharmais.
"RSUD khusus kanker ditargetkan dapat dioperasikan pada tahun 2017 mendatang. Sambil menunggu pembangunan fisik dimulai, kita akan membangun sumber daya manusia dulu," kata Veronica dalam acara penandatanganan nota kesepakatan mengenai perawatan paliatif kanker antara YKI DKI bersama Singapore International Foundation (SIF) dan Rachel House Foundation, di Balai Kota, Jakarta, Selasa (20/1/2015).
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi mengatakan, saat ini Pemprov DKI memiliki lahan seluas 3,7 hektar yang berlokasi di Grogol, Jakarta Barat, tak jauh dari RS Sumber Waras.
Menurut dia, lokasi itulah yang nantinya akan dijadikan lahan untuk pembangunan RSUD khusus kanker. "Tahun ini kita mulai perencanaan pembangunannya dulu. Lalu, tahun 2016, kita mulai pembangunan fisiknya dan tahun 2017 sudah selesai pembangunannya," kata Koesmedi.
Karena baru perencanaan, Koesmedi belum mengetahui secara rinci mengenai anggaran maupun kapasitas rumah sakit tersebut. "Semuanya belum dapat dipastikan karena masih dalam tahap perencanaan. Begitu juga dengan besaran anggarannya," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.