Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkap Bambang, Bareskrim Bawa 4 Mobil, Senjata Laras Panjang, dan "Voorijder"

Kompas.com - 23/01/2015, 22:17 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com — Sari Indra Dewi, istri dari Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, mengungkapkan proses penangkapan yang dilakukan tim Bareskrim Polri terhadap suaminya pada Jumat (23/1/2015) pagi. Menurut Sari, Bambang "dijemput" oleh empat mobil, personel bersenjata laras panjang, dan sepeda motor pengawalan (voorijder).

Informasi itu diperoleh Sari berdasarkan penuturan anak keduanya, Izzat Nabilla (20).

Sari mengatakan, saat memulai proses penangkapan, polisi mengawalinya dengan memepet mobil yang dikendarai Bambang sambil memintanya untuk berhenti.

Lokasinya sekitar 200 meter dari sekolah anak bungsu Bambang, Muhammad Yattaqi (10), di SD Nurul Fikri, Jalan Tugu Raya, Cimanggis, Depok.

"Setelah mengantar Taqi sekolah, dalam perjalanan pulang, mobil Mas Bambang dipepet. Terus ada satu polisi bersenjata laras panjang yang menghampiri," kata Sari, di kediamanmya, di Kampung Bojong Lio, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Jumat malam.

Setelah menghampiri Bambang dan anaknya itu, kata Sari, polisi kemudian meminta Bambang untuk keluar dari mobil sambil memberitahukan bahwa mereka akan melakukan penangkapan dengan mengeluarkan borgol.

Dia mengatakan, Bambang sempat mempertanyakan proses penangkapan itu karena dinilainya tidak sesuai dengan prosedur. Namun, ia akhirnya mengalah. Ia dan Izzat pun masuk ke salah satu mobil milik polisi.

Mobil Bambang dibawa ikut ke Mabes Polri dengan dikendarai oleh salah satu anggota yang ikut dalam penangkapan itu. Menurut pengakuan Izzat yang disampaikan oleh Sari, waktu tempuh dari lokasi penangkapan ke Mabes Polri yang terletak di Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sangat cepat.

Padahal, saat itu adalah pagi hari yang merupakan jam-jam padat lalu lintas karena bersamaan dengan jam masuk kantor. "Saya sempat tanya Izzat kok cepat sampai ke Bareskrim. Dia bilang soalnya polisi bawa kendaraan pembuka jalan (voorijder)," ucap Sari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com