Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembalian Fungsi Jalan Mulai Digalakkan

Kompas.com - 27/01/2015, 14:30 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Setahun lebih menempati lokasi yang akan direfungsi, sebanyak 490 pedagang di Jalan Hidup Baru, Pademangan, Jakarta Utara, akhirnya ditertibkan petugas, Senin (26/1/2015). Sebagai program pengembalian fungsi jalan, penertiban ini akan terus digalakkan di 23 titik lainnya.

Pasar yang awalnya berada di bawah binaan Suku Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Utara ini telah dicabut fungsinya sebagai pasar sementara pada 2013. Namun, penertiban pedagang di pasar ini baru bisa dilakukan sekarang.

Kepala Suku Dinas KUMKMP Jakarta Utara Rosita menuturkan, menurut Camat Pademangan Yusuf Madjid, lokasi ini telah ditempati pedagang sejak puluhan tahun lalu. Akan tetapi, pada tahun 2013, pasar ini ditetapkan untuk direfungsi karena penyempitan jalan dan tertutupnya saluran air.

”Karena itu, bekerja sama dengan kecamatan, satpol PP, dan aparat lainnya, kami menertibkan pedagang yang tetap berjualan di jalan ini. Total ada 24 titik lokasi sementara yang akan kami analisis untuk direfungsi,” kata Rosita.

Penertiban pedagang di lokasi yang dikenal dengan Pasar Rajawali ini melibatkan sekitar 400 aparat. Sebanyak 200 personel dari satpol PP dan selebihnya dari aparat kepolisian, TNI, dan petugas dinas kebersihan.

Di jalan sepanjang 1 kilometer itu, para pedagang memenuhi badan jalan sehingga acap kali lalu lintas macet. Selain itu, mereka membangun tempat berjualan di atas saluran air, yang menjadi penyebab air selalu menggenang saat hujan turun.

Menurut Camat Pademangan Yusuf Madjid, sejak Jumat (2/1/2015), para pedagang telah diberikan sosialisasi agar tidak lagi berdagang di lokasi ini. Namun, hingga Minggu (25/1), para pedagang tidak menghiraukan peringatan yang diberikan.

”Jadi, hari ini terpaksa kami tertibkan. Apalagi, awalnya hanya ada 90 pedagang yang terdata, tetapi di lapangan mencapai 490 lapak,” kata Yusuf.

Sejak tahun lalu, katanya, pihaknya telah mengarahkan pedagang agar memasuki Pasar Inpres di RW 010 Kelurahan Pademangan Barat dan Pasar Elang di Pademangan Timur. Namun, hingga kini, para pedagang kaki lima tetap memadati jalan sehingga mengganggu akses jalan warga dan sering terjadi genangan air.

Penertiban ini, kata Yusuf, merupakan penegakan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang ketertiban Umum Di Provinsi DKI Jakarta. Dengan demikian, pengembalian fungsi jalan bisa segera dilakukan.

Sementara itu, pedagang yang ditertibkan menginginkan agar ada tempat relokasi yang lebih baik dari sebelumnya. Apalagi, selama setahun ini, mereka tetap membayar retribusi Rp 15.000 per hari.

”Kami juga cari makan, dan tetap membayar retribusi setiap hari. Kami ingin ada tempat yang lebih dekat, lebih banyak pembelinya,” ujar Maimunah (32), salah seorang pedagang ikan. (JAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com