Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/01/2015, 09:56 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menekankan kepada para juru parkir untuk tegas menjalankan instruksi pembayaran meteran parkir dengan menempelkan e-money. Dengan itu, Basuki memerintahkan kepada para operator untuk memberi gaji kepada juru parkir sebesar dua kali nilai upah minimum provinsi (UMP) DKI sebesar Rp 2,7 juta, yakni Rp 5,4 juta. 

"Sistem meteran parkir ini bukan cuma menambah pendapatan asli daerah (PAD) DKI yang dulu hanya dapat Rp 500.000, sekarang per hari kami bisa mendapat Rp 10 juta. Sekarang kami adalah 'kepala preman' baru, kamilah 'godfather'baru," kata Basuki dalam sambutannya di lokasi meteran parkir depan Bangi Kopitiam, Jakarta, Kamis (29/1/2015).

Basuki menjelaskan, penerapan pembiayaan secara cash less society ini juga membantu pemerintah pusat untuk meningkatkan pendapatan domestik bruto (PDB) dan membantu perbankan untuk lebih murah memberikan biaya perbankan serta kredit bunga.

Lebih lanjut, ia mengatakan, pembayaran dengan menempelkan e-money yang diikuti pemotongan saldo rekening tabungan tidak hanya diterapkan di meteran parkir. Hal yang sama juga akan diterapkan untuk pembayaran retribusi pedagang kaki lima (PKL), naik transjakarta, dan lainnya.

"DKI berusaha semaksimal mungkin menjadi model bagi provinsi lainnya untuk menerapkan cashless society," kata Basuki.

Ada enam bank yang bekerja sama untuk pembayaran elektronik ini, yakni BNI, Bank Mandiri, BRI, Bank Mega, BCA, dan Bank DKI. Setelah peluncuran, masyarakat nantinya dapat menggunakan uang elektronik yang dikeluarkan keenam bank tersebut untuk membayar parkir.

Untuk membayar parkir, semua varian uang elektronik keenam bank tersebut dapat digunakan untuk membayar parkir di mesin parkir yang dikelola PT Mata Biru. Selain Jalan Agus Salim atau Sabang, lokasi parkir lainnya yang digunakan untuk implementasi penggunaan uang elektronik antara lain di Kelapa Gading sebanyak 90 titik dan Jalan Falatehan sebanyak 13 titik lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com