"Awalnya ada sebagian korban operasi Camat Menteng datang ke sekretariat dan minta tolong kepada kami. Kita datang kemari minta tolong untuk dipertemukan dengan Camat, tetapi tidak digubris," ujar salah seorang aktivis yang mengaku perwakilan pedagang, Ahmed Anwar, di Kantor Camat Menteng, Selasa.
Kesal karena Camat Menteng tidak juga menemui mereka, para demonstran pun membongkar pot tanaman yang ada di kantor tersebut hingga tanah di dalam pot keluar. Mereka juga mengamuk dengan membakar pot-pot tersebut.
Hal itu dilakukan untuk memancing Camat agar mau keluar. Dalam orasinya, para demonstran menuding Kecamatan Menteng tidak melakukan sosialisasi terlebih dahulu ketika melakukan penertiban.
Mereka juga menganggap penertiban dilakukan secara membabi buta. Para PMKS yang dirazia kemudian diangkut oleh Satpol PP sehingga membuat para PKL ketakutan.
Para demonstran juga meminta kepada Lilik untuk adil dalam melakukan penertiban. Pantauan Kompas.com, puluhan polisi dan Satpol PP bersiaga melakukan penjagaan di Kantor Camat Menteng ketika aksi berlangsung.
Padahal, mahasiswa yang melakukan demonstrasi hanya segelintir orang. Pegawai negeri sipil yang bekerja di Kecamatan Menteng keluar menyaksikan aksi tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.