Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inspektorat Garda Terdepan Pemerintahan Bersih DKI

Kompas.com - 05/02/2015, 15:18 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Ada paradigma lama yang coba dihapuskan Inspektorat DKI Jakarta. Paradigma yang dimaksud adalah pemahaman ”pelanggaranmu adalah rezeki kami” yang bisa diartikan setiap pelanggaran selama ini terbiasa diselesaikan dengan praktik suap. Kini, sebisa mungkin petugas Inspektorat DKI mencegah pelanggaran tersebut terjadi.

Dalam penandatanganan komitmen integritas Inspektorat DKI Jakarta, Rabu (4/2/2015), di Balai Agung, mengemuka, peran Inspektorat kini layaknya orangtua yang membantu anak-anaknya agar tidak berjalan di jalan yang salah.

”Tugas Anda sekalian sekarang bukan menangkap orang yang bersalah, tetapi membantu satuan kerja perangkat dinas (SKPD) bekerja sesuai aturan. Tidak ada lagi oknum inspektorat meminta jatah dari temuan kesalahan SKPD itu. Itu cerita lama,” kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat memberikan sambutan.

Inspektorat DKI Jakarta bertugas sebagai auditor internal. Mereka menerima laporan dari masyarakat atau menyelidiki sendiri pelanggaran yang dilakukan para pegawai negeri sipil di jajaran Pemprov DKI Jakarta. Temuan inspektorat menjadi dasar penjatuhan sanksi kepada pelanggar.

”Semua pegawai di sini punya peluang untuk berbuat kesalahan. Tugas Bapak Ibu sekalian adalah membantu mereka agar tidak mendapat kesempatan untuk tergoda. Anda sekalian sudah lama bekerja di sini, tentu bisa mengenali diri dan karakter orang,” tutur Basuki.

Kepala Inspektorat DKI Jakarta Lasro Marbun mengatakan, Pemprov DKI Jakarta saat ini sudah melaksanakan enam agenda reformasi. Apabila tidak dikawal, sia-sialah semua upaya yang sudah dirintis tersebut.

Enam hal tersebut adalah seleksi terbuka pejabat manajerial; perluasan akses publik dalam penyelenggaraan pemerintahan serta pengaduan publik; integrasi pelayanan barang dan jasa, penataan perencanaan, dan pengelolaan kegiatan melalui katalog elektronik, anggaran elektronik, dan perencanaan elektronik; integrasi, percepatan, kemudahan, dan kepastian pelayanan izin melalui pelayanan terpadu satu pintu; penataan personel secara menyeluruh; dan pemberian kompensasi yang proporsional, rasional, dan menyejahterakan kepada PNS.

”Harus ada pengawasan atau pengawalan. Tugas kami adalah menjadi garda terdepan untuk mengawal reformasi,” ujarnya.

Saat ini ada 280 anggota Inspektorat DKI Jakarta yang mengawasi lebih dari 70.000 PNS di seluruh provinsi. Lasro menambahkan, dengan format baru ini, inspektorat diharapkan memahami betul bahwa yang ada di tangan mereka adalah kemaslahatan warga Jakarta.

Intinya, Inspektorat DKI Jakarta lebih banyak bekerja di ranah pencegahan, bukan sekadar penindakan. Proporsinya, lanjut Lasro, adalah 40 persen pra audit, 30 persen audit, dan 30 persen pasca audit. Dalam sistem sebelumnya, proporsi lebih banyak di pasca audit.

”Dalam pemerintahan yang konvensional, yang dibicarakan selalu soal temuan kekeliruan. Padahal, rekan-rekan saya ini, kan, sahabat dan teman. Seharusnya mereka tidak gembira saat teman mereka tertangkap,” tambah Lasro.

PNS di Jakarta sekarang harus berpikir berulang kali jika hendak menyalahgunakan kewenangannya. (FRO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com