Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Anggota TNI Keroyok Polisi Bisa Dikenai Pasal Berlapis

Kompas.com - 09/02/2015, 16:28 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) yang mengeroyok dua perwira polisi berinisial TA dan BH terancam dijerat Undang-Undang KUHP. Mereka bahkan terancam dijerat pasal berlapis.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, anggota TNI yang mengeroyok dapat dijerat dengan Pasal 170 juncto Pasal 351 Ayat 2 Juncto Pasal 365.

“Pasal 170 karena pengeroyokan, Pasal 351 Ayat 2 karena korbannya dianiaya hingga luka berat, dan Pasal 365 karena ada barang korban yang hilang,” kata Martinus, Senin (9/2/2015) di Jakarta.

Hingga kini, kata dia, kasus ini telah dilimpahkan kepada Polisi MIliter (POM) TNI AL. Ia menegaskan, kasus ini perlu diusut tuntas.

Seperti yang diketahui, pengeroyokan itu bermula saat tim Satgas Bareskrim Polri mengadakan pertemuan di sebuah ruangan di Bengkel Cafe di kawasan SCBD pada Jumat (6/2/2015) dini hari. [Baca: Dua Anggota Polri Dikeroyok Sejumlah Anggota TNI AL di Bengkel Cafe]

Kemudian, anggota TNI AL melakukan operasi penegakan ketertiban (Pos Gaktib) di tempat tersebut. Kemudian, karena tidak berseragam, kedua anggota Polri itu menjadi sasaran operasi dari TNI. [Baca: Penjelasan TNI AL Soal Pengeroyokan Dua Anggota Polri di Bengkel Cafe]

Anggota Polri itu menolak ketika diminta menunjukkan surat tugas, mereka pun terlibat cekcok dengan anggota TNI. Selanjutnya, dua anggota Polri itu lantas dikeroyok oleh anggota TNI yang jumlahnya 48 orang tersebut. Kini kedua perwira Polri itu mengalami luka parah dan dirawat di rumah sakit. [Baca: TNI AL: Anggota Polri Tak Pegang Surat Tugas, Malah Menodong Pakai Pistol]

Dua anggota Polri kemudian dimasukkan ke mobil dan dibawa keliling Jakarta sambil merazia tempat hiburan yang lainnya. Sesampainya di markas POM TNI AL, ada perwira Polri berpangkat Kombes yang datang untuk klarifikasi dan mendamaikan. Namun upaya itu tidak berhasil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com