Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Malang Belajar kepada Ahok

Kompas.com - 11/02/2015, 14:49 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Malang Muchamad Anton menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota Jakarta. Kedatangannya untuk mempelajari bagaimana meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi parkir, pembenahan transportasi publik, serta sistem pelayanan terpadu satu pintu (PTSP).   

"Tadi saya ingin menimba ilmu dari Pak Ahok (Basuki) dan memang sudah dijadwalkan bertemu," kata Anton, di Balai Kota, Rabu (11/2/2015). 

Sebenarnya, lanjut dia, Pemkot Malang sudah pernah mencoba menerapkan pajak online di Malang. Hal itu dipelajarinya sejak Joko Widodo menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Menurut Anton, sistem pajak online mampu meningkatkan 80 persen penerimaan pajak di Malang. Dalam jangka waktu setahun, Pemkot Malang bisa memperoleh Rp 100 miliar dari pajak online tersebut.

Oleh karena itu, ia ingin mempelajari sistem parkir berbayar melalui meteran parkir seperti yang Pemprov DKI terapkan. "Kami pertama kali ke Jakarta, kita belajar tentang teknologi pajak waktu zaman Pak Jokowi. Ternyata saat diterapkan di Malang sangat luar biasa. Sekarang kami ingin tambah PAD (pendapatan asli daerah) dari parkir, yang pakai uang elektronik juga," kata Anton. 

Pemkot Malang ingin mengintegrasikan meteran parkir dengan berbagai objek wisata yang ada di sana. Di Malang, lanjut dia, telah menyediakan bus sekolah gratis dan bus rapid transit semacam transjakarta. Oleh karena itu dia ingin mempelajari bagaimana pengelolaan transportasi massal tersebut.

"Saya berpikirnya begini, Jakarta itu ibarat orang sakit sudah kronis. Nah, Malang belum kronis, tapi sudah ada penyakit, mungkin penyembuhannya bisa cepat. Kalau (penyakit) dibiarkan, bisa kronis juga pada 5-10 tahun ke depan. Kita lihat dulu kota mana yang bisa jadi pijakannya Malang," kata Anton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com