Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI dan PLN Bentuk Posko Antisipasi Banjir di Rumah Pompa

Kompas.com - 12/02/2015, 16:13 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah sepakat mengambil langkah bersama untuk mengatasi masalah gardu listrik yang berpotensi terkena banjir.

Langkah pertama yang akan dilakukan dalam satu hingga dua hari ini adalah membentuk posko bersama yang akan diisi oleh satu petugas PLN dan satu petugas Pemprov DKI.

Dibentuknya posko ini bertujuan untuk mendata berapa banyak rumah-rumah pompa yang belum terdata oleh PLN.

"Pemprov dan PLN, kami memutuskan akan membuat posko bersama, karena kenyataannya banyak sekali rumah-rumah pompa milik masyarakat yang sebetulnya PLN enggak punya data," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Kamis (12/2/2015).

Setelah didapatkan data soal rumah pompa dan jaringan listriknya, kata Basuki, PLN baru bisa memetakan dan memperkirakan jaringan listrik di sana terhubung dengan gardu listrik yang mana.

Jika sudah diketahui, maka suatu saat jika gardu terendam banjir, bisa dilakukan pemutusan aliran listrik dan disiapkan tenaga cadangan berupa generator set (genset).

Tujuan lain dari posko bersama ini juga untuk menyamakan koordinasi ketika mereka mendapatkan informasi dari masyarakat tentang gardu listrik yang kena banjir.

Selama ini, sebut General Manager PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang (Disjaya) Haryanto WS, banyak kesalahan komunikasi yang terjadi oleh petugas di lapangan.

"Misalkan ada informasi, hei, di sana pompanya enggak jalan. Pertanyaannya kan sering yang sederhana, pompa yang mana sih. Katakanlah pemda bilang Ancol Timur, Ancol Timur yang mana? Mungkin Ancol Timurnya Pemprov dengan PLN berbeda," kata Haryanto.

Setelah memastikan informasi soal pompa yang tidak beroperasi dan pompa yang mati, langkah selanjutnya yaitu koordinasi. Orang-orang lapangan akan diturunkan dan mengecek lokasi. Sehingga, penanganan diharapkan bisa cepat dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com