Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keberanian Wanita Muda Tahan Sabetan Pedang Komplotan Begal

Kompas.com - 24/02/2015, 17:06 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Sri Astriani (19), korban perempuan dari aksi begal empat pelaku di Jalan Masjid Baiturohim, Kelurahan Pondok Karya, Kecamatan Pondok Ranji, Tangerang Selatan, sempat menahan sabetan pedang pelaku. Akibatnya, tangan Sri terluka dan harus mendapatkan beberapa jahitan di klinik tempatnya berobat.

"Iya saya tahan. (Pelaku) begalnya dari belakang sudah keluarkan pedang terus mepet ke saya. Saya tangkap pedangnya, terus saya tarik dia," ujar Sri kepada Kompas.com, Selasa (24/2/2015).

Sri mengungkapkan bahwa dengan memegang pedang dari pelaku, dia memang berniat untuk menjatuhkan pelaku. Namun akhirnya sepeda motor yang dikendarai oleh teman laki-laki Sri, Wahyu Hidayat (21), tidak stabil dan kemudian terjatuh.

Saat itu, dua sepeda motor pelaku di depan dan samping korban juga ikut terjatuh. Tidak berselang lama, Wahyu pun kembali disabet oleh pedang pelaku dan mengenai kaki sebelah kanannya. [Baca: Polisi: Tindakan Warga Bakar Begal Menyulitkan]

Akibat sabetan tersebut, kaki Wahyu terluka cukup parah dan akhirnya harus mendapatkan lima jahitan saat dirawat. Sri juga harus mendapatkan tiga jahitan pada lukanya. Saat terjatuh, Wahyu langsung berteriak meminta pertolongan warga sekitar.

Warga pun berkerumun berlari mengejar keempat pelaku yang masih mencoba mengambil sepeda motor Wahyu.

"Mereka (pelaku) sudah mau bawa kabur motor saya, tetapi ditaruh lagi soalnya orang-orang sudah teriakin. Saya teriak makin kencang 'maling, maling'," kata Wahyu.

Tiga pelaku berhasil kabur, sedangkan satunya tertinggal dan akhirnya diamuk massa. Pelaku laki-laki yang belum diketahui identitasnya itu pun dipukul dan akhirnya dibakar hingga meninggal dunia di tempat.

Wahyu dan Sri sendiri tidak melihat kejadian main hakim sendiri itu karena langsung dibawa ke klinik terdekat. Hal yang mereka tahu hanya banyak sekali warga yang mengejar satu orang pelaku yang tidak berhasil kabur itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com