Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaikan Jalan Lingkungan Terhambat

Kompas.com - 03/03/2015, 15:13 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Perbaikan jalan rusak yang masuk kategori jalan lingkungan atau jalan permukiman terhambat karena belum cairnya APBD DKI Jakarta tahun 2015. Dinas Bina Marga memprioritaskan perbaikan kerusakan di jalan utama karena bisa menggunakan anggaran yang mendahului.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal, Senin (2/3), mengatakan, dari pengaduan jalan rusak yang masuk, tercatat 1.091 titik jalan rusak di lima wilayah kota Jakarta. "Dari 1.091 titik jalan rusak, sudah tertangani 680 titik. Kami utamakan tutup lubang di jalan protokol yang ramai lalu lintas karena potensi kecelakaan lebih besar," katanya.

Di Jakarta Pusat, dari 161 titik jalan rusak, sudah 111 titik tertangani. Di Jakarta Utara, dari 135 titik, tertangani 90 titik. Adapun di Jakarta Barat, 194 titik dari 339 titik jalan rusak sudah tertangani. Di Jakarta Selatan, dari 181 titik, 118 tertangani. Di Jakarta Timur, 164 titik dari 275 titik jalan rusak tertangani.

Untuk jalan utama, lanjut Yusmada, anggaran perbaikan bisa diambilkan melalui anggaran mendahului sesuai Peraturan Gubernur Nomor 211 Tahun 2014 tentang Pengeluaran Daerah Mendahului Penetapan APBD 2015.

Lewat anggaran mendahului, Dinas Bina Marga telah mendapat alokasi perbaikan jalan rusak dengan rincian Rp 7,4 miliar untuk Jakarta Pusat, Rp 6,6 miliar (Jakarta Utara), Rp 7,6 miliar (Jakarta Barat), Rp 7,9 miliar (Jakarta Selatan), dan Rp 6,4 miliar (Jakarta Timur).

"Perbaikan jalan yang sifatnya mendesak dilakukan dengan swakelola, tanpa proses lelang. Pembelian material dilakukan lewat e-catalogue," ujar Yusmada.

Dinas Bina Marga juga telah mengusulkan proses lelang untuk perbaikan jalan lingkungan atau jalan permukiman. Apabila APBD 2015 sudah ditetapkan, proses lelang bisa cepat berjalan dan perbaikan cepat dilakukan.

Tol pelabuhan

Masih terkait infrastruktur jalan raya, pembangunan jalan tol pelabuhan di Jakarta Utara masih terkendala masalah pembebasan lahan. Sebanyak 17 bidang lahan di Koja dan Cilincing belum selesai dibebaskan.

Dua bidang di antaranya telah dilimpahkan ke pengadilan dalam proses konsinyasi. Sementara 15 bidang sisanya masih dalam pengurusan administrasi.

Ketua Panitia Pembebasan Tanah yang juga Sekretaris Kota Jakarta Utara Junaedi menuturkan, pihaknya sebagai fasilitator telah melakukan berbagai cara agar permasalahan ini segera selesai. Namun, pembebasan belum selesai karena terbentur berbagai masalah.

Meski demikian, Junaedi mengatakan, proyek jalan tol tetap dilanjutkan. Jalan tol tersebut diharapkan selesai akhir tahun ini.

Rohilah (60), pemilik salah satu bidang lahan di Kelurahan Kalibaru, Cilincing, menolak nilai yang ditawarkan pemerintah. "Sejak awal saya mematok Rp 15 juta per meter. Itu empat tahun lalu. Tetapi, yang ditawarkan cuma Rp 1,9 juta. Tentu saya tidak mau," kata Rohilah. (FRO/JAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Virgoun: Saya Mohon Maaf Atas Tindakan Saya dalam Penyalahgunaan Narkoba...

Virgoun: Saya Mohon Maaf Atas Tindakan Saya dalam Penyalahgunaan Narkoba...

Megapolitan
Pengelola Revo Mall dan Polisi Akan Investigasi Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 4 Lantai

Pengelola Revo Mall dan Polisi Akan Investigasi Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 4 Lantai

Megapolitan
1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

Megapolitan
Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Megapolitan
Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Megapolitan
Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Megapolitan
Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO,  Dekor Apa Adanya dan 'Catering' Tak Kunjung Datang

Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekor Apa Adanya dan "Catering" Tak Kunjung Datang

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

Megapolitan
Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Megapolitan
Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Megapolitan
Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Megapolitan
Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Megapolitan
Revitalisasi Pasar Jambu Dua di Bogor Hampir Rampung, Kamis Ini Bisa Digunakan

Revitalisasi Pasar Jambu Dua di Bogor Hampir Rampung, Kamis Ini Bisa Digunakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com