Warga bahkan tidak segan menyindir para pejabat yang menghadiri acara yang diadakan di aula Masjid Jami Ittilaadul Ikhwan tersebut.
Para pejabat yang hadir adalah anggota DPD DKI AM Fatwa, Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana, Kepala Dinas Perumahaan dan Gedung Pemda DKI Jakarta Ika Lestari Aji, Kepala BPBD Denny Wahyu Haryanto, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadaen Tengku Iskandar, dan pejabat pemda lainnya.
Dalam diskusi, warga diberi kesempatan melakukan tanya jawab dengan sejumlah pejabat yang hadir. Misalnya, Abdul Aziz Dahlan, warga RW 07. Abdul berharap, pejabat pemerintah tidak menjadikan musibah banjir sebagai cara untuk mencari keuntungan, khususnya dalam proyek normalisasi di wilayahnya tersebut.
"Semua unsur masyarakat harus dilibatkan, jangan hanya RT dan RW. Sehingga tidak terjadi penyelewengan. Nanti anggaran dari pemerintah A, tapi sampai ke masyarakat bukan A," kata Abdul.
Sindiran lain datang dari Windu, warga RW 01 Bidaracina. Windu mengatakan masyarakat sudah tak percaya dengan pejabat pemerintah dalam hal menangani banjir. "Suara masyarakat kurang percaya sama bapak-bapak di depan ini," ujar Windu.
Windu menuding, pejabat ada yang memanfaatkan keuntungan dari musibah banjir. "Di mana-mana jadi pejabat itu di tempat yang basah, mau enggak jadi lurah Kampung Melayu?. Tempatnya basah," ujarnya. Banyak hadirin yang tertawa dengan ucapan Windu tersebut.
Sementara warga Tanah Rendah lainnya, Muhammad Rifki mengungkapkan hal senada. Dia berharap, pemerintah serius menangani banjir di wilayahnya. "Persoalan banjir bukan cuma diskusi ke diskusi, tetapi ke praktik. Sejak gubernurnya Ahok, 1 tahun sekali banjir. Dulu 5 tahun sekali," ujar Rifki.
Menjawab keluhan ini, Wali Kota Jakarta Timur, Bambang Musyawardana menyatakan bahwa pihaknya serius dalam menangani banjir untuk warga.
Menurut Bambang, pejabatnya akan bekerja maksimal mengatasi banjir. "Kami serius Pak, target saya, sampai kapan saya dicopot, saya akan maksimal," ujar Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.