Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Tim Hak Angket Batal Panggil Istri Ahok

Kompas.com - 15/03/2015, 14:03 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Gerindra, Muhammad Syarif, mengungkap alasan tim hak angket yang batal memanggil istri Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama, Veronica Tan. Hal ini karena hal yang ingin diketahui oleh tim hak angket telah terjawab.

"Setelah kami kaji, ternyata sudah cukup. Kami sudah dengar keterangan dari Ibu Silvi, Ibu Yani, dan Pak Purba," ujar Syarif di Jalan Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (15/3/2015). [Baca: Tim Hak Angket Batal Panggil Istri Ahok]

Untuk diketahui, tim hak angket telah memanggil Deputi Gubernur Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Sylviana Murni, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Purba Hutapea, dan Ketua Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan Sarwo Handayani.

Pemanggilan tiga pejabat eksekutif itu untuk menanyakan soal foto rapat yang beredar. Dalam foto tersebut, Veronica Tan duduk di posisi pimpinan rapat.

Setelah memeriksa tiga pejabat tersebut, kata Syatif, tim hak angket telah menarik kesimpulan, yaitu benar telah terjadi rapat yang dipimpin oleh Veronica sesuai dengan yang ada di foto.

Tiga pejabat eksekutif tersebut, dalam rapat angket, menjelaskan bahwa rapat yang dihadiri Veronica membahas revitalisasi Kota Tua.

Syarif mengatakan, penjelasan tiga pejabat eksekutif itu sudah menjawab soal foto tersebut. Pemanggilan Veronica menjadi tidak diperlukan lagi.

Hal ini, kata Syarif, untuk membuktikan inkonsistensi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Menurut Syarif, Basuki pernah mengatakan bahwa foto yang beredar tersebut palsu. Foto tersebut tidak pernah ada.

"Kami ingin buktikan kebenaran foto itu, ada yang bantah toh, ternyata setelah diselidiki, diakui. Kapasitas Veronica ada dalam rapat itu. Itu ada. Padahal, dikatakan Gubernur (foto itu) tak ada, ternyata ada," ujar Syarif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com