Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyulap Tempat Seram Menjadi Taman Pintar

Kompas.com - 16/03/2015, 06:01 WIB
KOMPAS - Semangat untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang ramah warga terus dilakukan. Satu per satu kawasan tak tertata dan seram di wilayah Jakarta dibenahi menjadi lahan terbuka hijau yang nyaman dan aman bagi warganya.

Sabtu (14/3) kemarin, kawasan di Jalan Waringin Raya, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, yang selama ini dikenal warga sebagai taman yang seram kini berubah indah. Taman itu kini dijuluki sebagai Taman Pintar yang peresmiannya dilakukan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Kehadiran taman itu tak hanya menyegarkan kawasan itu, tetapi juga menekan potensi terjadinya masalah sosial. Sebelum disulap menjadi Taman Pintar, di lapangan itu sering terjadi transaksi narkoba, pembuangan sampah, parkir kendaraan pemukim, dan jika hujan deras turun selalu terjadi genangan.

Taman itu kini dilengkapi berbagai fasilitas olahraga bagi warga, yakni jalur berjalan kaki, lari, area bermain anak-anak, lapangan futsal, serta jalur jalan kaki untuk refleksi. Selain itu, taman juga dilengkapi fasilitas pasar, kamar kecil, hingga perpustakaan keliling. Lokasi Taman Pintar ini diapit Jalan Gereja di bagian barat dan Jalan Waringin Raya di bagian selatan. Sementara di bagian timur dan utara ada permukiman warga.

Djarot Saiful Hidayat, seusai meresmikan, mengatakan, kehadiran taman itu bukan saja sebagai sarana edukasi dan olahraga semata, tetapi juga sebagai sarana interaksi sosial. "Harapan kami, taman ini bisa menyatukan semua warga di sekitar tempat ini melalui berbagai kegiatan yang akan diselenggarakan," katanya.

Manfaat kehadiran taman juga dirasakan warga setempat. "Kami sangat senang dengan adanya taman pintar. Selain berfungsi sebagai tempat belajar dan olahraga, juga membantu memberikan kenyamanan bagi warga di sini (Kayu Putih)," kata Budi Simanjuntak (54), warga RT 006 RW 010, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.

Dulu, tambah Budi, kawasan itu gelap karena tidak ada penerangan sama sekali sehingga sering dijadikan tempat transaksi dan berkumpulnya para pengguna narkoba dan pemabuk. "Sekarang sudah aman. Bahkan, anak-anak kecil juga sering main sendirian di sini," katanya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Dharmaranya Tuju Enam Dian Fawzia mengatakan, sekarang masyarakat Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur, bisa menikmati sebuah kawasan baru yang hijau di lingkungan mereka. "Taman pintar ini ada di atas lahan milik Pemprov DKI yang diperuntukkan sebagai ruang terbuka hijau seluas 3.104 persegi meter," kata Dian.

Taman ini terwujud berkat kerja sama Yayasan Dharmaranya Tuju Enam sebagai penggagas dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk melalui program kemitraan dan Bina Lingkungan BNI, dan Pemerintah DKI Jakarta sebagai pemilik lahan. "Taman ini dibangun pada akhir tahun 2014 dengan dana sebesar Rp 1,8 miliar," katanya. (B10)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencuri Motor yangSempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yangSempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com