Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Dia Kira Gue Juga Maling kayak Dia

Kompas.com - 16/03/2015, 09:22 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengapresiasi langkah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta untuk membentuk tim angket bagi permasalahan penerimaan corporate social responsibility (CSR) di Ibu Kota. Basuki menegaskan, semua hasil CSR yang diberikan perusahaan dikelola oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) serta satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait. (Baca: DPRD DKI Berencana Bikin Tim Angket Baru untuk Telusuri Pengelolaan CSR)

"Bagus dong, saya enggak pernah terima CSR," kata Basuki di Balai Kota, Senin (16/3/2015). 

Ia menjelaskan, Pemprov DKI menerapkan peraturan ketat bagi perusahaan yang akan memberikan CSR. Semua perusahaan itu tidak boleh menyumbang dalam bentuk materi atau uang tunai, tetapi diberikan sudah dalam bentuk barang, misalnya perangkat elektronik untuk kebutuhan rumah susun, truk sampah, bus, dan lainnya.

Selain itu, perusahaan yang memberi bantuan pun harus menandatangani berita acara secara lengkap. "Ada buktinya (semua CSR ke DKI) dan ada saksinya kok. Mungkin dia otaknya. Kalau maling CSR, ya kayak begitu. Kalau saya mah dari dulu bersih," kata Basuki. 

Tim angket yang akan terbentuk setelah angket APBD ini secara khusus akan menyelidiki peran Ahok Center dalam pengelolaan CSR di Pemprov DKI. Menurut Basuki, keberadaan Ahok Center merupakan bentukan relawan. Para relawan itu, kata Basuki, memiliki semangat untuk menjaga serta mengawasi bantuan dari perusahaan benar-benar sampai ke warga. (Baca: Alasan Panitia Angket DPRD Periksa Ahok Center)

Pengawasan itu dilakukan saat Jakarta diterjang banjir awal 2013 lalu dan Pemprov DKI sedang gencar-gencarnya memindahkan warga bantaran ke rusunawa. Kemudian, dicatat oleh Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI, Ahok Center sebagai mitra. Sebab, Ahok Center ikut mengawasi penyaluran bantuan kepada warga di lapangan.

"Itu semua sudah diaudit BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) kok. BPK menyatakan semua diterima di rusun. Semua sudah masuk ke aset DKI dan semua beres. Jadi, itu tuduhan yang apa ya, biasalah otak maling begitu. Dia kira gue juga maling kayak dia. Padahal, dia enggak tahu, gue mah beda hidupnya kayak dia," kata Basuki terdengar kesal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com