Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Pertanyakan Rekaman CCTV Rapat Istrinya Dihapus

Kompas.com - 20/03/2015, 06:11 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama menduga rapat revitalisasi Kota Tua di Balai Kota yang diikuti oleh istri dan adiknya sudah dirancang. Momen kehadiran istri Ahok, Veronica Tan, dan adiknya, Hari Basuki, dimuat di sebuah media online dan kemudian tersebar.

Menurut Ahok, rekayasa itu dibuat karena oknum-oknum koruptor merasa semakin terancam dengan tindakan yang dilakukannya sejak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Ini jelas dirancang. Istri saya tidak pernah masuk untuk (rapat) ke sana. Istri saya pun digiring untuk ke sana. Orang kalap pengen bikin opini seolah saya tidak betul," kata Ahok dalam wawancara dengan Kompas TV pada awal pekan ini. [Baca: Ahok Beberkan Kronologi Rapat yang Libatkan Istrinya]

Untuk memastikan bagaimana proses istri dan adiknya hadir dalam rapat, Ahok meminta rekaman CCTV. Namun, kata dia, hasil rekaman itu sudah tidak ada.

"Begitu saya mau minta rekaman CCTV buat lihat proses istri saya masuk, dibilang sudah dihapus. Kan padahal ada CCTV semua, mulai dari masuk ruangan," ucap dia.

Ahok menekankan, hal tersebut sengaja dirancang oleh orang-orang yang tidak suka dengannya. Hanya saja, "permainan" yang dilakukan oleh oknum-oknum tersebut begitu mudah terbaca olehnya.

"Saya dilatih bapak saya dari kecil untuk hitam atau putih. Koboi saja. Saya tidak pernah munafik. Jangan santun-santun, tetapi malah menusuk dari belakang. Silakan saja coba kayak begitu. Itu (rekayasa) kecil kok. Saya kan punya intel yang punya informasi ada rapat di mana, siapa saja," ujarnya. [Baca: Sylviana Berkomentar soal Rapat Istri Ahok yang Sudah Dirancang]

Dalam kesempatan yang sama, Ahok juga menyayangkan orang-orang yang mudah terpancing oleh hal kecil.

Dia mengatakan, saat ini sudah tidak ada lagi protokoler di Balai Kota. Artinya, semua orang bisa masuk sesukanya.

"Lihat ruang kerja saya, berapa banyak yang sudah duduk di kursi saya buat berfoto. Kalau mau dipermasalahkan, ya masalahin semua yang pernah duduk di sana. Orang istri saya kan juga memang sering mimpin rapat di sini. Dia itu kan Ketua PKK. Dia itu Ketua Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah). Memang itu cari-cari alasan saja," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com