Menurut dia, Prasetio hanya datang untuk melihat-lihat proses pengisian data ke dalam e-budgeting. "Kalau soal (Ketua DPRD DKI) menyambangi, itu kan diundang untuk melihat e-budgeting. Kira-kira begitu. Kita nonton e-budgeting," kata dia, di Gedung DPRD DKI, Jumat (20/3/2015).
Atas dasar itu, Taufik menyatakan bahwa DPRD lebih memilih menggunakan kembali APBD 2014 untuk tahun ini. Dengan demikian, kata dia, pengesahan RAPBD menjadi APBD tidak akan menggunakan peraturan daerah (perda), melainkan peraturan gubernur (pergub).
Menurut Taufik, alasan pihaknya tidak mendukung RAPBD yang menggunakan e-budgeting karena mengganggap penggunaan sistem tersebut tidak diatur dalam undang-undang.
"E-budgeting itu bukan alat untuk kesepakatan, tetapi alat untuk transparansi. Dan, dia tidak masuk dalam ranah prosedur pembahasan dan pengesahan APBD. Ini undang-undang yang dipakai," ujar politisi Partai Gerindra itu.
Seperti diberitakan, pada Kamis kemarin, Prasetio datang ke Balai Kota untuk menemui Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Selain mengadakan pertemuan, pada kesempatan itu Prasetio juga diberikan password untuk bisa masuk ke sistem e-budgeting.
Namun, password yang diberikan bukan yang berfungsi untuk memasukkan data, melainkan hanya untuk pengawasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.