Lantas, adakah dampak pemakaian APBD 2014?
"Tidak ada efeknya buat masyarakat," kata pria yang akrab disapa Ahok tersebut, saat ditemui di sela blusukannya di Pintu Air Karet, Pejompongan, Jakarta Pusat, Sabtu (21/3/2015).
Dampak itu hanya ada di penggunaan pendapatan dari pajak. Menurut Ahok, apabila pajak bertambah menjadi Rp 70 triliun hingga Rp 100 triliun, maka DKI tak dapat menggunakan uang lebih dari pajak tersebut.
"Kita tetap tidak bisa pakai uang lebih pajak itu. Hanya terkunci Rp 72 trilun yang tahun 2014," ujar Ahok.
Ahok menjelaskan, kelebihan pendapatan dari pajak itu harus disimpan. "Simpan terus sampai, kalau saya tidak terpilih, mudah-mudahan gubernur yang baru kalau mau kerja sama, ya kerja sama saja. Kalau gubernur yang baru jujur, ya tetap bertahan, sampai 2019," ujar Ahok.
Ahok menambahkan, meskipun menggunakan APBD 2014, dana yang ada bersifat fleksibel dan bisa disesuaikan program tahun ini. Penggunaan APBD 2014 bukan berarti program tahun lalu kemudian digunakan lagi tahun ini.
"Jadi bukan berarti kalau program tahun lalu (misalnya) saya bikin sheet pile Rp 10 triliun, lalu tahun ini masih sheet pile lagi. Enggak. Kita bebas pakai mana saja. Selama jumlahnya, tidak melebihi yang 2014," ujar Ahok.
Ahok juga menegaskan, tunjangan kinerja daerah (TKD) juga tidak bakal terganggu. "Sama semua, semua berjalan. Itu mereka cuma nakut-nakutin saja. Supaya PNS berontak lawan saya. Ini kan politik VOC Belanda," ujar Ahok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.