Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendagri Sisir APBD DKI 2015 yang Tidak Penting

Kompas.com - 23/03/2015, 22:38 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Dalam Negeri menjamin evaluasi rancangan peraturan gubernur (pergub) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tahun 2015 dilakukan secara menyeluruh. Salah satunya ialah dengan mengatur anggaran yang tidak penting.

"Seperti yang sudah dilaporkan Mendagri ke Presiden yang dapat dibelanjakan jadi realisasinya dalam bentuk program dan kegiatan hanya sembilan bulan, sementara itu gaji pegawai selama 12 bulan," kata Direktur Jenderal Keuangan Kemendagri Reydonnyzar Moenek di Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (23/3/2015) sore.

Selain itu, kata Donny, sapaan Reydonnyzar, Kemendagri akan memprioritaskan anggaran-anggaran yang mengikat. Anggaran prioritas tersebut nantinya menjadi poin penting dari evaluasi Kemendagri.

"Belanja wajib pasti kita terjamin, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan kewajiban kepada pihak ketiga (kontraktor) itu harus dipenuhi," kata Donny.

Beberapa mata anggaran yang diprioritaskan ialah belanja barang dan jasa, seperti listrik dan air.

Selain itu, pembangunan yang sudah dijalankan ialah seperti pembangunan mass rapid transit (MRT), transjakarta, jalan layang, penyelesaian masalah banjir, kemacetan, sampah, perbaikan gorong-gorong, Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Sehat (KJS), dan lainnya.

Sementara itu, anggaran-anggaran yang sifatnya tidak mengikat akan dihilangkan dari APBD DKI tahun 2015. Hal ini berguna untuk lebih menghemat anggaran DKI tahun 2015.

"Di luar itu, seperti belanja sosialisasi rapat kerja, perjalanan dinas yang tidak terlalu urgent, tidak relevan dan tidak terlalu fokus pada pelayanan publik, kita tiadakan," kata Donny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com