Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Ahok, Lenggang Jakarta di Monas Molor karena Tunggu Pasang Gardu Listrik

Kompas.com - 30/03/2015, 09:43 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Penataan pedagang kaki lima (PKL) Monumen Nasional (Monas) dengan program Lenggang Jakarta kembali molor hingga April mendatang. Padahal, program ini sudah ditargetkan beroperasi sejak November 2014 lalu. 

"Harusnya April ini kami buka, tinggal tunggu (pasang gardu) listriknya saja," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Senin (30/3/2015). 

Basuki mengaku sedang mempersiapkan aturan hukum kontrak dengan pihak swasta sekaligus mengenai corporate social responsibility (CSR) Rekso Group untuk melatih serta membina PKL selama lima tahun. Sementara itu, para PKL harus tertib membayar retribusi per hari menggunakan sistem autodebit tiap bulan dengan kartu ATM Bank DKI.

"Kalau (Lenggang Jakarta) ini kami kerjain sendiri, belum tentu sebagus pihak swasta kasih. Saya penginnya paksa dia (Rekso Group), kamu jangan cuma kasih barang dong, kamu mesti lima tahun melatih orang kami nih, dan pedagang ini akan jadi aset buat kami," kata Basuki. 

"(Rekso Group) sudah kasih (CSR) ke kami, saya paksa dia lima tahun melatih PKL terus mereka (Rekso Group) harus bayar sewa? Itu mah namanya keterlaluan. Ini kan memang barang yang enggak pernah terpikir dari dulu, jadi mesti kami siapkan aturan hukumnya," kata Basuki.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta Perdagangan (KUMKMP) DKI Joko Kundaryo menjelaskan, seremoni operasional Lenggang Jakarta dilaksanakan awal April ini. Pihaknya sudah melakukan pengundian lokasi bagi para pedagang.

Ia juga memastikan, pedagang tidak menjajakan barang dagangan sejenis. Misalnya, hanya seorang pedagang yang menjual nasi goreng, ketoprak, dan lain-lain. 

Sebanyak 339 PKL Monas yang telah terdaftar oleh Dinas KUMKMP DKI Jakarta bakal dipindahkan ke program Lenggang Jakarta. Semua pedagang yang terdaftar bakal memiliki kartu identitas yang dilengkapi dengan kartu ATM Bank DKI.

Lenggang Jakarta ini merupakan program CSR Rekso Group dan Sosro. Mereka bakal memberi pembinaan selama lima tahun bagi para pedagang untuk menjajakan dagangan yang sehat. Mereka juga akan dilatih untuk hidup higienis dengan mencuci tangan terlebih dahulu dan mencuci sayuran serta buah menggunakan sabun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com