JAKARTA, KOMPAS.com — Tim gabungan Bareskrim Polri mengungkapkan sejumlah kendala yang dihadapi saat menggeledah kantor Offistarindo Adhiprima, Rabu (8/4/2015). Penyidik mengalami kesulitan saat hendak menggeledah salah satu ruangan di kantor yang beralamat di Jalan Roa Malaka Utara Tambora, Jakarta Barat (Jakbar), tersebut.
"Ada satu ruangan yang tepaksa kami (penyidik) bongkar kuncinya. Itu ruangan bagian keuangan," ujar Kanit V Subdit II Tipikor Bareskrim Polri AKBP Syamsu Bair kepada Kompas.com, Rabu.
Menurut keterangan karyawan kantor, karyawan di bagian keuangan tersebut sudah tidak bekerja lagi di sana. Oleh karena itu, ruangannya pun masih terkunci. Namun, hal tersebut tak menghentikan langkah penyidik untuk menggeledah ruangan tersebut.
"Kata karyawan lain, orangnya sudah resign. Jadi, kuncinya kami bongkar, tetapi atas persetujuan pihak sekuriti kantor," papar alumnus Akpol tahun 1996 tersebut.
Secara keseluruhan, penyidik menggeledah tiga dari empat lantai yang ada di perusahaan distributor peralatan pendidikan berbasis teknologi tersebut. Rinciannya, ruangan di lantai dua hingga lantai empat digeledah selama lebih kurang 7 jam, sejak pukul 09.00 WIB.
"Khususnya bagian keuangan, marketing, dan ruangan direktur. Setelah ini, kami akan pelajari dari bukti-bukti yang diamankan," pungkasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, penggeledahan dilakukan di lima lokasi berbeda, termasuk Offistarindo. Selain kantor milik Harry Lo tersebut, penyidik juga menggeledah empat lokasi lainnya yang dicurigai terlibat kasus UPS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.