Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UN Berbasis Komputer Dinilai Lebih Enak dan Praktis

Kompas.com - 13/04/2015, 10:44 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah murid yang mengikuti ujian nasional (UN) tingkat SMA/SMK/MA di SMA Negeri 78, Jakarta Barat, mengaku lebih suka dengan UN berbasis komputer atau computer based test (CBT).

Mereka beranggapan sistem tersebut dianggap lebih praktis dan tidak memakan waktu seperti saat masih menerapkan soal ujian dengan kertas atau paper based test (PBT).

"Saya lebih suka pakai komputer, enggak susah ngebuletin lembar jawaban, cepat selesai juga. Kata guru, kalau UN online gini, universitas lihat sekolahnya punya nilai lebih," kata Divia (18), murid yang akan mengikuti UN CBT sesi 2 di SMA Negeri 78, Senin (13/4/2015).

Divia mengungkapkan bahwa kelemahan lain dari ujian berbasis kertas soal adalah pensil yang sering tidak terbaca saat dipindai. Lain halnya dengan UN CBT, di mana setiap jawaban pasti tercatat dan terdata sebagai jawaban dari peserta ujian.

Senada dengan Divia, murid lainnya, Karim (18), juga lebih senang dengan UN sistem CBT karena lebih efektif dan efisien. "Lebih gampang, tinggal ngetik, selesai. Pas awal-awal memang pada belum terbiasa kan, tapi pas sudah coba, ketagihan," tutur Karim.

Karim menambahkan, dengan UN sistem CBT ia bisa lebih fokus dengan satu mata pelajaran per harinya.

Pelaksanaan UN dengan sistem CBT memang dilaksanakan lebih lama ketimbang UN sistem PBT, yaitu enam hari. UN sistem PBT lebih cepat, hanya tiga hari karena per harinya, mata pelajaran yang diujikan ada dua.

UN berbasis CBT ini diselenggarakan di tiga SMA dan 26 SMK di Jakarta. Sistem ini  diatur langsung oleh teknisi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Setiap satu unit komputer digunakan untuk tiga kali shift ujian atau sesi, yakni pagi, siang, dan sore.

Sistem digital ini diyakini akan dapat mengurangi risiko kerusakan naskah dan lembar jawaban komputer (LJK). Selain itu, biaya distribusi naskah soal ke seluruh Indonesia dapat ditekan dengan menggunakan sistem komputer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Megapolitan
Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com