Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus KDRT di Jakarta Tinggi, Kenapa?

Kompas.com - 14/04/2015, 15:10 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Jakarta dinilai cukup tinggi. Hal ini disampaikan dalam laporan Catatan Tahun (Catahu) 2014 Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta dan Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (APIK) Jakarta yang menyebutkan setidaknya ada 527 kasus KDRT di Jakarta.

Koordinator Bantuan Hukum LBH APIK Rinto Tri Hasworo mengatakan, ada dua perspektif yang dapat dilihat soal tingginya kasus KDRT di Jakarta. Pertama, kesadaran orang semakin tinggi terhadap kasus KDRT.

"Jadi perempuan yang dulu sering ditempelengi suaminya, misalnya, dulu tidak melapor. Sekarang melapor," ungkap Rinto saat ditemui di acara LBH APIK, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/4/2015).

Ia menyampaikan hal lain yang bisa ditafsirkan, yakni lemahnya penegakan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Hal itu membuat KDRT semakin tumbuh.

"Ini sudah 10 tahun undang-undang ini ada. Harusnya undang-undang ini lahir untuk melindungi istri, menjaga keharmonisan keluarga, tapi kok malah KDRT makin tinggi," kata Rinto.

Selain itu, penyebab lain adalah kurangnya sosialisasi terhadap undang-undang tersebut. Masyarakat Indonesia, khususnya warga Jakarta, tidak memahami betul soal UU KDRT.

"Dulu kalau enggak nafkahi istri, sebelum UU ini ada, enggak apa-apa, bukan kriminal. Paksa istri hubungan badan juga enggak apa-apa. Kalau sekarang enggak, beda," ungkap Rinto.

Untuk itu, Rinto berharap harus ada tanggung jawab dari lembaga keagamaan untuk menyosialisasikan UU tersebut. Salah satunya dengan memperkenalkan UU ini kepada pasangan yang mau menikah.

"Bukan semata-mata tidak terjadi perceraian saat menikah, tapi juga untuk bagaimana antarpasangan ini tidak jadi perilaku kriminal," kata Rinto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com