Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelanggan Alfi di Twitter Diduga Pembunuhnya

Kompas.com - 15/04/2015, 09:03 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mami, teman dekat Deudeuh Alfi Syahrin, mengaku pernah didatangi polisi setelah Alfi ditemukan tak bernyawa. Polisi menanyakan mengenai identitas salah seorang yang diduga pelanggan Alfi. Saat itu, Mami mengaku baru pulang dari tempat kos Alfi di Tebet.

“Jam empat pagi, Serse Reskrim datang lagi ke sini, ke rumah gue. 'Lo kenal dia enggak?’ (tanya polisi). Di akun Twitter-nya namanya Muhammad siapa gitu, gue enggak engeh karena habis nangis,” kata Mami.

Mami yang tak banyak melihat foto tersebut menyebut pelanggan itu masih muda. Saat itu, polisi juga memegang buku catatan Alfi.

"Dikasih unjuk fotonya, mukanya masih muda. Mereka bawa bukunya Empi (Alfi). Terus gue bilang gue enggak kenal,” kata Mami.

Polisi kemudian mengatakan kepada Mami bahwa foto yang ditunjukkan itu merupakan pelanggan Alfi. Ia mendapat identitas tersebut dari jejaring sosial Twitter.

"Ini langganan, ini anak Twitter dan ini tamu terakhir Empi jam enam sore hari Jumat,” ujar Mami.

Mami melihat di buku catatan itu tertulis nomor telepon pelanggan tersebut. Namun, tidak ditulis akun tersebut atas nama siapa.

"Ada nomor teleponnya, tapi enggak ditulis, akunnya-akun siapa. Mungkin dilacak sama polisi, dan keluarlah nama itu. Dan mereka lacak juga di followers-nya Empi. Setelah mereka selidiki, cowok itu tamu regulernya Empi,” ungkap Mami.

Paham lokasi

Pelaku pembunuhan Alfi disebut memahami lokasi kejadian. Sebab, kata Mami, orang baru tidak mungkin dapat berbuat seberani itu tanpa memahami lokasi terlebih dahulu.

"Kalau tamu itu baru datang dan cuma berantem begitu doang, enggak bakal berani dia melakukan itu karena situasi kosan seperti apa,” kata Mami.

Apalagi, kata Mami, kamar kos Alfi terbilang berkelas tinggi. Salah satunya diketahui dengan harga sewa yang cukup mahal.

"Karena, gini deh, lo baru datang ke suatu tempat, high class juga, harga dua juta, lo juga mikir banyak CCTV kan. Lo enggak bakal berani macam-macam. Berarti ini orang tahu situasi di sana dan apa yang Empi punya,” ucap Mami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com