"Saya khawatir sekarang, HP saya banyak sekali masuk SMS yang saya enggak tahu dari siapa ya, isinya 'Kalau pengen wanita seksi, calling saya. Siap, sampai puas'. Saya sering dapat itu sekalian sama pin BB nya dia sekian," kata Djarot sambil tertawa.
Hal itu dikatakannya ketika menjawab pertanyaan wartawan perihal langkah Pemprov DKI untuk mengantisipasi kos-kosan yang dijadikan perbuatan asusila, di Balai Kota, Kamis (16/4/2015).
"Ha-ha-ha. Kok saya enggak sering dapat SMS itu ya," kata Basuki yang berada di sampingnya, sambil tertawa.
Rencananya, dalam waktu dekat ini, Basuki dan Djarot akan mengumpulkan Ketua RT/RW, Lurah, dan Camat di Balai Agung, Balai Kota. Pada kesempatan itu, akan didata pula rumah yang dijadikan kos-kosan di masing-masing wilayah. Keduanya menginginkan aturan 1x24 jam tamu lapor ke RT setempat untuk ditegakkan kembali.
"Jadi artinya apa, kontrol sosial itu semakin longgar dan perlu diingatkan lagi. Kontrol ini bukan hanya untuk prostitusi, tapi bisa juga untuk terorisme. Makanya mau kami koordinasikan ini, supaya RT/RW, Lurah, LMK (Lembaga Musyawarah Kota) bisa mendata rumah-rumah itu dan Pak Wagub juga akan datangi satu persatu (wilayah), nanti dilaporkan ke saya mana (wilayah) yang bahaya," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.