"Masih ada penumpukan prasasti yang belum ditata ulang," kata Kepala Staf Tata Usaha Uit Pengelola Museum Taman Prasasti, Shinta, Jumat (17/4/2015).
Menurut Shinta, beberapa prasasti sekarang ini banyak yang rusak. Bahkan sebagian lagi pecah. "Nanti kita mau sortir mana yang masih bagus nanti ditata ulang," kata Shinta.
Dia menceritakan, beberapa prasasti tersebut pecah akibat pencopotan paksa dari tembok belakang oleh pengurus sebelumnya. Sehingga, beberapa prasasti harus pecah dan perlu mendapatkan perawatan khusus.
"Tadinya menempel di tembok. Di belakang tembok itu ditempel prasasti. Pihak ketiga enggak mengerti itu sejarah. Jadi pecah dicopot," kata pegawai UP Museum Taman Prasasti yang baru dilantik tahun 2015 ini.
Prasasti yang dimaksud di sini bukanlah peninggalan kerajaan, melainkan batu nisan yang dianggap bisa bercerita. Salah satunya mengenai kejayaan beberapa orang Belanda yang pernah singgah di Batavia.
"Menceitakan saat zaman Hindia Belanda. Gimana sih zaman Hindia Belanda. Siapa sih orang pentingnya," kata salah satu pegawai UP Museum Taman Pasasti Eko Wahyudi.
Untuk melenggangkan rencana penataan ulang beberapa prasasti di museum, pengelola berharap Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dan DPRD tidak kisruh kembali saat pembahasan APBD 2016 nanti.
Sebab, pihak museum berharap besar terhadap anggaran yang direncanakan tersebut. "Jangan didoain kisruh. Ahok dan DPRD harus seiring sejalan. Kan imbasnya ke kita juga," kata Shinta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.