Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ahok Memang Sering Gitu..."

Kompas.com - 21/04/2015, 17:56 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi A DPRD DKI Jakarta menyesalkan tindakan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama yang kembali mencibir lembaga legislatif. Hal itu terkait kritikan DPRD terhadap rencana Ahok, sapaan Basuki, yang hendak merekrut personel TNI dan Polri sebagai tenaga honorarium di Pemprov DKI.

Sekretaris Komisi A Syarief menilai tidak sepantasnya Ahok menyindir DPRD hanya karena kritikan yang disampaikan. Terlebih lagi, kata Syarief, Ahok sudah pernah berjanji akan mengubah perangainya itu. Hal itu bahkan disampaikannnya di depan Presiden Joko Widodo dan Ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi dalam pertemuan di Istana Merdeka, pekan lalu.

"Ahok memang sering gitu. Janji kepada Ketua DPRD tidak nantang-nantang, omongannya bakal tertata. Tapi, belum seminggu, sudah mulai lagi," kata Syarief di Gedung DPRD DKI, Selasa (21/4/2015).

Syarief mengingatkan agar Ahok tidak mengeluarkan pernyataan yang bisa menyebabkan buruknya hubungan antara lembaga legislatif dan eksekutif. Menurut dia, sikap kritis yang dilontarkan DPRD terhadap rencana perekrutan TNI lebih disebabkan untuk menegakkan peraturan. Kalaupun Ahok tetap berkeinginan melanjutkan rencana tersebut, Syarief menyarankan agar Ahok mendahuluinya dengan penandatangan nota kesepahaman dengan instansi terkait.

"Dia harus surati dulu, ada MoU, jangan main dianggarin saja jadi pergub," ujar Syarief.

Sebelumnya, Ahok menilai tidak ada yang salah dengan rencana perekrutan anggota TNI. Atas dasar itu, ia menganggap kritikan yang disampaikan DPRD lebih dilatarbelakangi rasa sakit hati kepada dirinya.

"Itu orang iseng saja yang sengaja sudah kalah lawan saya, sekarang mau ngadu saya lawan TNI-Polri. Sekarang di mana salahnya, terus kita pakai operasional segala macam ini, TNI dikasih gaji enggak? Ada, ada pergub-nya, ada gajinya tuh kalau kita mau pakai jasa TNI-Polri," ujar dia di Balai Kota, Selasa pagi.

Ketua Komisi A Riano Ahmad sempat menjelaskan, jika mengacu pada undang-undang tentang TNI, institusi tersebut merupakan institusi yang bertugas menjaga pertahanan dan kedaulatan negara. Kalaupun TNI ditugaskan untuk menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat, lanjut dia, hal itu baru bisa dilakukan bila dalam kondisi darurat. Ia menganggap Jakarta sedang tidak berada dalam situasi tersebut.

"Kalau kita lihat, di Jakarta masih baik-baik saja sehingga tidak ada urgensinya (melibatkan TNI dalam menjaga keamanan masyarakat)," ujar politisi PPP itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com