Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cekcok Akibat Adu Mata, Bos Warung Makan Bacok Dua Remaja

Kompas.com - 22/04/2015, 17:36 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berawal dari saling melotot, seorang pria berinisial RSN (30) nekat melakukan aksi pembacokan di Jakarta Timur, Rabu (22/4/2015) dini hari. Dua remaja korbannya, Herman (25) dan Agung (21) tersungkur terkena ayunan golok dari RSN.

Kejadian berawal saat Herman (25) seorang warga di Jalan Jatinegara Timur hendak membeli rokok melewati warung makan tenda milik RSN. Saat melintas, Herman dan tersangka terlibat adu mata.

Merasa tak terima, Herman pulang dan memanggil beberapa anak kompleks-nya. Sembilan kawan Herman turut serta karena mulanya diajak untuk menonton orang berkelahi.

Sampai di warung makan RSN, tanpa basa-basi Herman menanyai lagi kenapa tadi memelototi dia. RSN yang berpostur besar ini terlibat cekcok.

Keributan pecah saat dia mulai menampar Sano (18) salah satu gerombolan remaja yang mendatanginya tersebut. RSN akhirnya dikeroyok.

Spontan ia mencari golok yang berada di warung makannya. Herman dan seorang temannya Agung terkena tebasan golok.

"Korban Agung terkena bacok di kepala dan tangan saat menangkis, dan Herman juga kena bacok di kepala," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Jatinegara, Ajun Komisaris Bambang Cipto, di Mapolsek Jatinegara, Rabu sore.

Keributan tersebut membuat warga Jalan Jatinegara Timur keluar. RSN yang merupakan pendatang itu panik lalu lari bersembunyi.

Warga sempat mencari-carinya dengan menenteng kayu dan senjata tajam lain. Tak lama setelahnya, polisi datang.

RSN kemudian menyerahkan diri setelah melihat aparat. Kedua korban pun dilarikan ke RS Polri dan RS Budi Asih untuk perawatan. RSN mengaku bahwa perbuatannya tidak sengaja.

"Saya hanya membela diri, karena mereka mau keroyok saya," ujar RSN. Namun, aksi pembacokan itu membuatnya berurusan dengan hukum.

RSN terancam Pasal 351 ayat 2 KUHP tentang Penganiayaan dengan ancaman lima tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com