"Kami warga Kalibata City sangat menyayangkan lingkungan kami menjadi tidak aman dan terkena reputasi negatif akibat dikelola oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup di Kalibata City," kata Umi Hanik, Juru Bicara Komunitas Kalibata City dalam siara persnya, Minggu (26/4/2015).
Prostitusi di dua unit tower Kalibata City dianggap hanya sebagian kecil dari maraknya praktik bejat di apartemen daerah Jakarta Selatan tersebut. Warga juga kerap kali melaporkan ke berbagai pihak, salah satunya pengelola.
"Perlu kami sampaikan di sini, bahwa prostitusi yang terungkap di kedua tower tersebut hanyalah sebagian kecil, karena indikasi mengguritanya jaringan prostitusi di hampir semua tower (total ada 18 tower hunian) telah ada dan warga telah melaporkan indikasi tersebut ke berbagai pihak," kata Umi. [Baca: Penghuni Apartemen Kalibata City Risih karena Sering Dapat Brosur Pijat Plus-plus]
Selain itu, warga juga menuntut beberapa pihak terkait agar dapat membantu pembersihan praktik prostitusi di lingkungannya. Sehingga dapat tercipta lingkunngan yang harmonis.
"Kami berharap Bapak Camat, Lurah, Kapolsek, Danramil, dan aparat setempat dapat melakukan intervensi dan membantu kami keluar dari tekanan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab tersebut agar kami dapat menciptakan lingkungan tempat tinggal yang aman dan harmonis," ucap Umi.
Sementara itu, pengelola Apartemen Kalibata City belum mengeluarkan pernyataannnya. Saat diminta konfirmasi oleh Kompas.com, pengelola menyebut masih ada urusan lain dan baru bisa dihubungi sore ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.