Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produsen Air Minum Kemasan "Anita" Akui Curi Air dari Palyja

Kompas.com - 28/04/2015, 07:00 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak produsen air minum dalam kemasan merk "Anita" mengakui bahwa selama ini telah mencuri air milik Palyja untuk dijual kembali. Hal tersebut terungkap pada penertiban yang dilakukan Palyja, Selasa (13/4/2015) lalu.

Meyritha Maryanie, Kepala divisi Corporate Communication dan Social Responsibility Palyja mengatakan, Senin (27/4/2015), pengakuan produsen air kemasan tersebut telah dijadikan sebagai salah satu bukti laporan ke kepolisian. Bukti-bukti laporan tersebut tercatat dengan nomor lapor: LP/474/IV/2015/PMJ/Restro Jakbar.

Meyritha menuturkan, produsen air minum tersebut tak bisa berkelit setelah petugas Palyja menemukan dua unit sambungan by pass atau membuat pipa sambungan sebelum meter air dan satu unit sambungan ilegal atau menyambung langsung dari pipa transmisi Palyja oleh tim Non Revenue Water (NRW) Palyja di pabrik miliknya.

Di lokasi produksi yang beralamat di Jalan Telaga Bojong No. 28, Cengkareng, itu juga ditemukan ribuan botol plastik kemasan air minum berukuran 240 ml, 600 ml dan 1.500 ml. Selain itu, petugas Palyja juga menemukan 8 unit tangki air berukuran 7.700 liter.

"Sebanyak 3.800 m3 air per bulan dapat kami selamatkan berkat hasil penertiban sambungan ilegal di pabrik produsen air minum Anita dan wilayah Telaga Bojong ini. Angka itu setara dengan konsumsi air oleh lebih dari seribu orang," kata Meyritha.

Adapun sambungan ilegal yang dilakukan oleh produsen air minum "Anita" tersebut adalah satu dari 15 temuan illegal connection dan dua temuan illegal use di wilayah sekitar Telaga Bojong.

"Kami akan terus lakukan penertiban sambungan ilegal sebagai bentuk komitmen kami terhadap pelanggan dan calon pelanggan yang mengalami kerugian akibat tindakan pencuri air," ujar Meyritha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com