Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Ikan yang Tak Pernah Tidur

Kompas.com - 30/04/2015, 15:59 WIB
Oleh: SAIFUL RIJAL YUNUS

Aktivitas di pasar ini tak pernah terputus dalam 24 jam. Setiap saat, pembeli bisa datang mencari berbagai jenis ikan yang masih segar dengan harga bersaing, baik pada malam hari, dini hari, maupun tengah hari. Pasar Ikan Muara Angke seakan tak pernah tidur untuk melayani para pembeli.

Ayo, dipilih, dipilih, ikannya. Masih segar," seru Ramli (32), salah satu pedagang ikan eceran di Pasar Ikan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (29/4) siang. "Mau tongkol, bandeng, kerapu, atau cumi dan udang juga ada," ujar pria yang telah 20 tahun berdagang di pasar ini.

Siang itu, Ramli dan beberapa pedagang lainnya tetap berjualan meski aktivitas puncak jual beli ikan telah lewat. Menurut dia, waktu puncak perdagangan ikan di Muara Angke pada pukul 21.00-03.00. Sejak siang hingga sore, ratusan pedagang mulai bersiap menggelar lapak dagangan.

 "Pokoknya di sini selalu ramai, tetapi puncaknya memang malam hingga subuh. Saya jualan gantian dengan teman kalau malam," tuturnya.

Pemuda penerus usaha yang dibangun ayahnya itu mengatakan, dirinya setiap hari bisa menjual 30-35 kilogram ikan berbagai jenis dan ukuran.

Pedagang lainnya, Rais (58), siang itu tengah menyiapkan dagangan. Ia mengambil cumi-cumi yang baru diambil dari ruangan pendingin (cold storage) untuk dimasukkan dalam baskom besar berisi air.

Rais mengaku baru tidur tiga jam setelah malam sebelumnya berjualan hingga dini hari. Menurut pria asal Indramayu, Jawa Barat, ini, adanya fasilitas ruang pendingin di Pasar Muara Angke saat ini menjamin kesegaran ikan yang dijual.

"Cumi yang baru datang telah didinginkan sebelumnya di kapal, lalu sampai sini didinginkan kembali. Jadi (pendinginannya) tidak putus," tutur Rais, yang awalnya bekerja sebagai nelayan sebelum menjadi pedagang.

Menurut Rais, Pasar Ikan Muara Angke merupakan sentra ikan yang paling ramai dibanding pasar ikan lain yang pernah ia datangi. Ikan yang dijual di Muara Angke juga lebih beragam karena didatangkan dari sejumlah daerah, termasuk Sulawesi dan Nusa Tenggara Timur.

Pasar baru

Di pasar ikan yang baru diresmikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat pertengahan April lalu itu, ada sekitar 700 pedagang ikan, baik eceran maupun grosir. Gedung baru Pasar Ikan Muara Angke dibangun di atas lahan seluas 9.800 meter persegi dan dapat menampung 1.354 lapak.

Sebelum pasar baru ini diresmikan, pasar ikan tersebar di tiga lokasi di Muara Angke. Pasar ikan lama ini ada sejak tahun 1977. Waktu itu diresmikan Gubernur DKI Ali Sadikin bersamaan dengan Pelabuhan Perikanan Muara Angke.

Para pedagang di pasar ikan ini sebagian besar melayani pembelian secara grosir untuk dijual kembali di tempat lain. Ikan-ikan itu dikirim ke kota-kota sekitar Jakarta, seperti Tangerang, Bekasi, atau Bogor, hingga keluar Pulau Jawa.

Bahkan, ikan-ikan di tempat ini juga diekspor ke Singapura, Taiwan, ataupun Tiongkok. Herman (29), salah satu pembeli grosir, telah tujuh tahun mengirim ikan-ikan dari Muara Angke dengan tujuan utama Singapura. "Saya paling sering mengirim ikan bawal, kerapu, atau kakap. Jumlahnya tidak tentu, tergantung banyaknya persediaan. Rata-rata 100 kilogram sekali ambil setiap harinya," katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com