"Kalau sistem lama kayak KWK dan mikrolet masih menyulitkan pengguna kursi roda untuk naik," kata Bagus Supriyanto, Biro Kesejahteraan Sosial Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni), Jakarta Pusat, Senin (4/5/2015).
Bagus yang juga masuk dalam Komisi Keselamatan dan Kelayakan Transportasi DTKJ, mengungkapkan para pengguna kursi roda harus berjibaku jika naik angkutan umum. Tak sedikit dari mereka yang akhirnya memilih berdiam di rumah.
"Kalau mereka (pengguna kursi roda) kadang harus sewa mobil atau pakai taksi," ucap Bagus.
Ia sendiri berulang kali mengalami kejadian yang tidak mengenakkan saat naik angkutan umum, misalnya diturunkan di tengah jalan tanpa ada informasi sebelumnya. "Untung aja selalu ada orang baik. Kalau enggak, saya gak tau lagi," kata Bagus.
Kendati demikian, Bagus memuji pengelolaan Transjakarta. Sebab, bus transjakarta dianggap ramah terhadapa penumpang disabilitas. "Memang transportasi ideal itu seperti transjakarta yang sudah mulai berbenah. Halte sudah bisa diakses kursi roda dan dissabilitas lain," ucap Bagus.
Kondisi seperti transjakarta merupakan idaman bagi penumpang disabilitas. Sebab, mereka tak lagi takut bepergian karena fasilitas angkutan umum sudah membaik dan ramah terhadap disabilitas.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.