Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala SMAN 3 Setiabudi Berharap Kasus Diskriminasi Segera Tuntas

Kompas.com - 05/05/2015, 18:49 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala SMA Negeri 3 Setiabudi Jakarta Selatan Retno Listyarti mendatangi Mapolda Metro Jaya, Selasa (5/5/2015). Ia diperiksa sebagai saksi kasus dugaan diskriminasi terhadap siswa.

Dengan ditemani pengacara dan seorang guru, ia datang sekitar pukul 14.00 WIB ke Unit V Subdirektorat Remaja Anak dan Wanita Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Ia keluar ruangan penyidik pada pukul 16.30 WIB.

Kuasa hukum Retno, Hardi Firman, mengatakan, ini merupakan kedatangan Retno yang kedua untuk kasus ini. Kedatangan pertama pada 10 Maret 2015 lalu adalah untuk dimintai keterangan.

"Kalau tadi Bu Retno di-BAP (berita acara pemeriksaan) dengan 28 pertanyaan," kata Hardi kepada Kompas.com, Selasa sore.

Pertanyaan yang diberikan kepada Retno adalah seputar proses ia memberikan hukuman skors kepada sejumlah siswanya. Ia menyatakan, keputusan pemberian hukuman itu adalah berdasarkan rapat dewan guru yang dilakukan sebelumnya.

"Jadi, itu kesepakatan, bukan keputusan sendiri Ibu Retno, yang tujuannya untuk menegakkan tata tertib," ucap Hardi.

Selain Retno, ada pula guru bidang kesiswaan yang diperiksa penyidik, Haslinda. Ia menerima 23 pertanyaan yang juga seputar proses hukuman skors.

Retno menolak untuk diwawancarai. Namun, ia sempat mengatakan supaya kasus ini segera selesai. Kendati demikian, ia menyatakan akan tetap menjalani proses hukum yang dikenakan kepadanya.

Retno dilaporkan karena memberikan hukuman skors terhadap sejumlah siswanya. Salah satu orangtua siswa melaporkan Retno dengan tuduhan diskriminasi.

Ia memberikan hukuman itu karena sejumlah siswa itu telah mengeroyok seorang warga. Sejumlah siswa itu dihukum skors selama 34 hari. [Baca: Polisi Tak Temukan Indikasi Pidana dari Kepala SMA 3 Setiabudi]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com